Tiga Daerah Akan Buat TPA Regional

Sumber:Suara Merdeka - 13 Agustus 2007
Kategori:Sampah Luar Jakarta
PEKALONGAN - Tiga daerah yakni Batang, Kota dan Kabupaten Pekalongan merencanakan membuat tempat pembuangan akhir (TPA) regional untuk mengatasi persampahan. ''Untuk merealisasikan itu, kami akan mengadakan rapat tiga daerah Senin (12/8),'' kata Kepala Dinas Pemukiman Kota dan Lingkungan Hidup (DPKLH) Kota Pekalongan, Sumarni. Hal itu ditegaskan berkaitan dengan kritikan dari M Muslich dari Fraksi FPAN Kota Pekalongan yang menyatakan TPA Pekalongan di Degayu termasuk klasifikasi merah (SM, 10/8).

Sumarni mengatakan, rencana pembuatan TPA regional itu sudah disarankan dari pusat berkaitan dengan pengelolaan sampah yang tidak benar akan diberikan sanksi tegas berupa penjara. Pemberlakuan peraturan perundang-undangan itu akan diberlakukan mulai tahun 2009. Menurut dia, jika tiga daerah bersepakat membangun TPA regional, maka ada beberapa segi positifnya dalam mengelola ke depan. Yakni, anggaran lebih irit karena beban ditanggung tiga daerah. ''Terus terang, jika penanganan TPA sesuai dengan sistem open dumping sesuai ditekankan Pemerintah, maka akan menyedot anggaran besar.''

Dengan sistem itu, setiap sampah setebal 0,5 m harus ditutup tanah setebal 20 cm sampai lapisan itu mencapai ketinggian tertentu yang diperbolehkan. ''Dari mana anggaran kami, jika sistem itu harus dilakukan,'' tegasnya. Seperti diketahui, dalam penanganan sampah itu, Pemkot menyediakan tanah seluas 5,8 ha di daerah pantai, Kelurahan Degayu. Sampah itu setiap hari harus menampung sekitar 700 m3 sampah yang diangkut dari rumah-rumah warga, pasar, dan beberapa perusahaan.

Untuk lebih efisien dalam penanganan sampah itu, maka perlu dibangun TPA regional, yang nantinya pembangunannya akan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat sebanyak 80% dan tiga daerah menyediakan dana pendamping 20%. Selanjutnya, jika TPA itu sudah jadi, pengelolaannya diserahkan kepada tiga daerah. Dia menambahkan, soal lingkungan hidup, sebenarnya bukan hanya Kota Pekalongan yang bermasalah. Sepanjang jalan dari Pekalongan sampai Jakarta, hampir tidak ada sungai yang tidak hitam pada musim kemarau sekarang ini. Itu artinya, daerah lain juga belum mampu menangani masalah pencemaran sungai seperti Kota Pekalongan.(A15-61)



Post Date : 13 Agustus 2007