|
BATANG - Tiga bendung di Desa Clapar, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang jebol setelah diterjang banjir. Bahkan Bendung Padongan sudah rata dengan air, kini hanya tersisa bongkahan bekas fondasi. Apabila tidak diperbaiki, puluhan hektare sawah terancam tidak mendapat pasokan air irigasi. Karena selama ini, pasokan air irigasi mengandalkan dari bendung itu. Minggu (5/2), puluhan warga dipimpin Kepala Desa (Kades) Wahyudi bekerja bakti. Untuk menuju ke bendung itu harus berjalan kaki sepanjang dua kilometer dari perkampungan. Untuk menuju ke Bendung Padongan ditempuh melalui pematang di areal sawah yang menuruni jurang dengan kedalaman 400 meter. Bangunan utama sudah hancur disapu banjir bandang pada Jumat (28/1) dan Sabtu (29/1). "Saat itu, selama dua hari hujan lebat turun terus-menerus. Debit Kali Clapar pun meluap bahkan sampai menggenangi areal sawah," ujar Wahyudi. Saat banjir, air juga membawa batu-batu besar yang menghantam konstruksi bendung yang dibangun pada 1975 itu. Karena tidak kuat, akhirnya hancur dan air pun meluber dan menjebol tanggul saluran. Bocor Carmudi, petani setempat, menuturkan, sebenarnya Bendung Padongan itu sudah mulai ada kebocoran 15 tahun lalu. Kerusakan itu bertambah parah sejak terjadinya banjir bandang di kawasan Subah yang terjadi akhir Januari 2002. "Bendung itu memang sudah rusak di beberapa tempat. Karena tidak diperbaiki, tingkat kerusakannya semakin bertambah menyusul terjadinya banjir bandang Januari 2002. Malah sekarang sudah hilang setelah diterjang banjir Jumat (28/1) lalu," papar dia. Kerusakan juga terjadi di Bendung Susukan dan saluran air. Untuk menju ke bendung itu harus naik melewati areal hutan jati milik Perum Perhutani. "Apabila bendung itu tidak diperbaiki, nasibnya akan sama dengan Bendung Padongan yang hilang. Tidak hanya itu, puluhan hektare sawah pun tidak akan mendapat pasokan air. Kami berharap, agar kerusakan tersebut segera ditangani. Pada saat Bupati Bambang Bintoro melakukan kunjungan kerja di Clapar pernah berjanji untuk menyurvei kerusakan Bendung Padongan. Namun, janji itu belum juga terlaksana hingga keadaan bentuk tinggal hamparan batu-batuan sisa banjir," papar Kades Clapar itu. Bendung yang juga perlu dibenahi adalah Sipete yang lokasinya di atas timur Bendung Padongan. Kondisinya sudah parah dan perlu perbaikan agar pasokan air untuk irigasi tetap bisa dialirkan. Kabag Administrasi Pembangunan Sabino Suwondo mengemukakan, Senin ini tim akan menyurvei ke lapangan untuk mengecek kondisi fasilitas bangunan umum yang kondisinya rusak. Peninjauan itu untuk menentukan berapa anggaran yang akan digunakan dalam perbaikan. "Tim dari Bappeda, DPU, dan instansi terkait akan meninjau bangunan yang rusak akibat bencana. Tidak hanya bendung, kondisi jalan dan bangunan SD pun rusak parah." (ar-52j) Post Date : 06 Februari 2006 |