JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menilai, pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) belum ada yang menyinggung masalah sanitasi serta keberadaan air bersih untuk masyarakat.
"Sanitasi adalah hal sangat penting. Apakah ini isu yang tidak seksi. Padahal sudah jelas dampak dari buruknya sanitasi," kata Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas Budi Hidayat di Jakarta, Kamis (18/6).
Menurut dia, masalah sanitasi dan air bersih sama pentingnya dengan program-program yang ditawarkan oleh pasangan capres-cawapres seperti penyelesaian masalah ekonomi dan pembangunan.
Dengan sanitasi dan pengadaan air bersih yang baik, kata dia, akan berdampak pada kesehatan masyarakat. Dengan kondisi sehat maka proses seluruh masyarakat bisa bekerja dengan baik. "Dua poin itu seharusnya diperhatikan," katanya di sela-sela seminar sanitasi total berbasis masyarakat.
Lebih lanjut ia menjelaskan, akibat program sanitasi dan pengadaan air bersih yang tidak dilakukan dengan baik dalam setiap tahunnya negara dirugikan sekitar Rp 53 triliun.
"Itu adalah kerugian akibat masyarakat yang tidak bisa bekerja dengan baik. Dengan sanitasi yang baik maka masyarakat akan sehat dan bisa bekerja dengan maksimal," katanya.
Ia berharap, pemerintahan mendatang lebih memerhatikan masalah sanitasi dan pengadaan air bersih. Selama ini terutama di perkotaan, proses penyelesaiannya masih terhambat.
Untuk itu, kata dia, pihaknya bekerja sama dengan beberapa pihak di antaranya Departemen Kesehatan, USAID terus berupaya mengenalkan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
STMB terdiri dari Stop Buang Air Besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengolahan Air Minum Rumah Tangga, Pengolahan Limbah Rumah Tangga, dan Pengolahan Sampah yang Aman.
Post Date : 18 Juni 2009
|
