AIR mengalir deras. Tak tampak ada tanah ataupun lumpur di lantai. Tak tercium sedikit pun aroma tak sedap yang dikeluarkan fasilitas MCK (mandi cuci kakus) umum itu. Tak ada kesan kumuh, yang terlihat justru MCK umum yang bersih dan asri dengan rumput yang tumbuh subur di perkarangannya.
Itulah pemandangan yang terlihat di MCK Plus di RT 5 RW 7, Kel. Lebak Siliwangi, Kec. Coblong, Kota Bandung, Jumat (19/6).
Berselang satu setengah bulan sejak diresmikan Wali Kota Bandung Dada Rosada, MCK Plus yang dibangun atas kerja sama PDAM Kota Bandung dan ESP-Usaid itu sudah dimanfaatkan warga. Setiap hari, warga silih berganti menggunakan bangunan yang terdiri atas 8 kamar mandi dan 1 tempat mencuci itu.
Sutisna, Ketua RW 7 dan Agus, Ketua RT 5, bertugas sebagai pengelola MCK Plus itu. Mereka mengatakan, sejak diresmikan, sebagian besar warga telah menggunakannya. Untuk bisa memanfaatkan, warga dikenakan biaya Rp 200,00 per orang dan bisa menggunakan sepuasnya baik untuk mencuci, mandi, maupun buang hajat.
Dalam sebulan, lanjut Sutisna, jumlah uang yang didapat dari pemanfaatan MCK plus itu mencapai Rp 200.000,00. Uang tersebut dipergunakan untuk membayar tagihan listrik yang mencapai Rp 160.000. Sisanya, dipergunakan untuk merawat serta membersihkan fasilitas yang beroperasi pukul 4.00 WIB hingga 21.00 WIB itu.
Agus mengatakan, sejak ada MCK Plus, sedikit demi sedikit terjadi perubahan di lingkungan tersebut. Sejak itu, tidak ada lagi warga yang membuang limbah domestiknya secara langsung ke Sungai Cikapundung.
"Sekarang sudah lebih bersih, tidak ada lagi yang langsung membuang kotoran ke sungai. Semuanya sudah menggunakan fasilitas ini, jadi sebelum dibuang sudah diproses terlebih dahulu. Upaya ini mengurangi pencemaran ke sungai," ujar Agus. Baik Agus maupun Sutisna berharap, dengan adanya fasilitas itu, air sungai dapat kembali bersih seperti dahulu.
Salah seorang warga, Farida (39), mengaku terbantu dengan adanya fasilitas itu. Menurut dia, dengan adanya MCK tersebut, ia tidak perlu lagi merasa kebingungan membuang limbah yang ia keluarkan. "Selama ini kan kalau mencuci, di rumah sendiri. Jadi, suka bingung mau buang ke mana air cuciannya. Jadi, paling buang langsung saja ke sungai," ujar Farida yang ditemui sedang mencuci pakaian.
Ia menambahkan, dengan adanya fasilitas ini ia tidak perlu bingung harus membuang ke mana air kotor yang dihasilkan karena sudah ada pengolahan sendiri. Farida pun menilai, fasilitas MCK yang disediakan bersih dan nyaman.
MCK plus di Lebak Siliwangi itu merupakan satu dari dua fasilitas MCK serta septic tank komunal di Kota Bandung. Satu MCK lainnya berada di RW 1 Kel. Pasirluyu Kec. Regol. Pembangunan fasilitas itu diharapkan menjadi salah satu solusi bagi permasalahan pengolahan air kotor di Kota Bandung, termasuk pada pencemaran sungai oleh limbah domestik. (Yulistyne Kasumaningrum/"PR")
Post Date : 22 Juni 2009
|