Tertunda Lagi, TPST Bojong Baru Beroperasi Juli Mendatang

Sumber:Kompas - 14 April 2004
Kategori:Sampah Jakarta
Jakarta, Kompas - Pengoperasian Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Bojong, Kecamatan Kelapanunggal, Kabupaten Bogor, yang semula direncanakan awal tahun 2004 kembali tertunda. Informasi terakhir, TPST seluas 35 hektar itu baru akan mulai mengolah sampah dengan teknologi bala press (sampah dipadatkan dalam bentuk kubus lalu dibungkus plastik dan dibakar dalam insenerator), bulan Juli 2004.

Direktur Utama PT Wira Guna Sejahtera Sofyan Hadi Wijaya mengatakan hal itu pada Selasa (13/4) di balaikota. WGS merupakan mitra Dinas Kebersihan Pemerintah Provinsi DKI yang menjadi pengelola TPST Bojong atau yang lebih dikenal TPST Jonggol.

Dalam catatan Kompas, Pemprov DKI memilih kawasan Jonggol sebagai salah satu alternatif tempat pembuangan sampah pada akhir Desember 2001 menyusul adanya rencana penutupan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Bantar Gebang. TPST Jonggol direncanakan dapat mengolah sampah berkapasitas 2.000 ton per hari, sementara produksi sampah DKI sebesar 6.000 ton per hari. Dalam rencana awal, TPST yang nilai investasinya mencapai 100 miliar dollar AS itu akan beroperasi tahun 2003.

Rencana itu mundur karena ribuan warga dari delapan desa di tiga kecamatan sekitar Jonggol menentang pembangunan TPST Bojong. Rencana selanjutnya bergulir, TPST Jonggol dikatakan beroperasi awal tahun 2004.

Seusai menghadap Gubernur Sutiyoso, Sofyan mengatakan, sejalan dengan beroperasinya TPST itu, diperkirakan 1.000 pemulung akan "menyerbu" kawasan itu. Para pemulung terkoordinasi dan membentuk wadah koperasi.

Ia menjelaskan, para pemulung di delapan konveyor di kawasan itu akan memilah-milah sampah sebelum dipadatkan dengan teknologi bala press.

Demi efisiensi

Secara terpisah, Manajer Humas PD Pasar Jaya Nurman Adhi Permana menyatakan, pihaknya masih sanggup mengelola sampah di pasar-pasar yang dikelolanya. Akan tetapi, demi efisiensi ke depan, penanganan sampah di lingkungan pasar sebaiknya ditangani satu atap oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta.

"Adanya penanganan sampah itu diharapkan agar pasar bisa lebih bersih karena biaya penanganan sampah selama ini dialihkan untuk membersihkan areal pasar," kata Adhi. (PIN)

Post Date : 14 April 2004