YOGYAKARTA, KOMPAS - Endapan Kali Code menyumbat sejumlah saluran air. Akibatnya, hujan yang turun pada Minggu (14/11) sore hingga malam tidak bisa mengalir ke sungai dan menggenangi permukiman.
Kali Code merupakan terusan Kali Boyong yang berhulu di Merapi. Sejak erupsi Merapi, aliran Kali Code menyeret endapan berupa pasir. Akibatnya, sungai menjadi dangkal dan memudahkan air meluap. Penyumbatan saluran merupakan dampak endapan yang terseret air di Kali Code.
”Air menggenang 10-15 sentimeter di pemukiman warga di RW 11 Kelurahan Cokrodiningratan, Jetis,” kata Heru Purnomo, warga setempat, kemarin.
Air hujan tak bisa mengalir ke sungai karena selokan tersumbat. Warga kemudian bergotong royong membuang air ke selokan menggunakan ember.
Selain di Cokrodiningratan, air juga menggenangi RT 06 RW 01 Jagalan, Kecamatan Pakualaman. Sama seperti di Cokrodiningratan, genangan air di Jagalan terjadi karena saluran air tersumbat. Ketinggian air sekitar 5 cm.
Minggu pukul 21.00, warga di sepanjang bantaran Kali Code berjaga-jaga mengantisipasi meluapnya air pascahujan lebat yang mengguyur Yogyakarta.
Di Gemawang, Kecamatan Mlati, Sleman, aliran air Kali Code naik mulai pada sore. ”Aliran air deras,” kata Gunawan, warga setempat.
Aliran air yang deras juga membawa aneka material seperti batang pohon tumbang. Ketinggian air masih sekitar 1 meter dari tanggul sungai.
Di Sendowo, Kecamatan Mlati, aliran sungai juga terpantau deras. Jarak tanggul dengan permukaan sungai sekitar 60 cm.
”Setelah pengerukan sungai dua hari ini, air sungai tertampung lebih baik. Hanya karena material ini banyak, sungai cepat penuh lagi,” kata Taufik, warga setempat.
Pemantauan aliran Kali Code juga dilakukan warga Prawirodirjan, Gondomanan. Romo Gepeng, salah satu petugas pemantau sungai, mengatakan, kenaikan air sekitar 50 cm setelah hujan lebat mengguyur Yogyakarta.
”Hingga pukul 20.00, air masih tetap tinggi. Kalaupun ada penurunan, baru sekitar 30 sentimeter,” katanya.
Warga di pinggir Kali Code terus ronda setiap malam untuk memantau tinggi air sungai.(ART)
Post Date : 15 November 2010
|