|
PALANGKARAYA (Media): Arus lalu lintas di Jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Kabupaten Barito Selatan dan Barito Utara, Kalimantan Tengah (Kalteng), terputus akibat banjir setinggi dua meter merendam jalan tersebut. Panjang ruas jalan yang terendam mencapai sekitar 500 meter di kilometer (km) 65, tepatnya di Desa Kandui, Kecamatan Gunung Timang, Barito Utara. Akibat bencana tersebut, transportasi dilakukan secara estafet. Barang, penumpang, mobil kecil, dan sepeda motor, yang akan melewati ruas jalan tersebut dipindahkan ke perahu motor. Jalan tersebut terendam sejak Rabu (6/4) akibat meluapnya Sungai Barito. Kondisi tersebut diperparah dengan posisi jalan yang berada pada cekungan dan letaknya lebih rendah dari bukit-bukit yang ada di sekitarnya. ''Sebelum banjir pun daerah tersebut jalannya telah rusak sehingga menyulitkan transportasi darat. Sekarang kondisinya putus total akibat banjir,'' kata Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Utara Ferry Kusmiadi saat dihubungi Media, kemarin. Akibat banjir, pengguna jalan harus mengeluarkan biaya lebih tinggi dari biasanya. Sebab, untuk menumpang perahu motor saat melintasi banjir setiap mobil harus membayar Rp25.000 sedangkan sepeda motor Rp10.000. Rudi, 33, salah seorang pengemudi mobil travel jurusan Palangkaraya-Muara Teweh (Barito Utara), saat ditemui Media di Jl Milono Km 6, Palangkaraya, mengatakan, banjir parah di Desa Kandui baru pertama kali terjadi. ''Saya sering mengantarkan penumpang ke Kabupaten Barito Utara, namun belum pernah mengalami banjir setinggi ini. Memang sebelumnya di lokasi itu jalannya rusak parah. Maklum jalan tersebut dilalui truk yang mengangkut kayu,'' katanya. Selain memutus transportasi, banjir juga merendam enam wilayah kecamatan di kabupaten ini dengan ketinggian dua hingga 2,5 meter. Untuk mengantisipasi berbagai penyakit akibat bencana ini, Pemkab Barito Utara mendirikan posko kesehatan di sejumlah titik. Distribusi bantuan Selain di Kalteng, beberapa ruas Jalan Trans-Kalimantan di tiga kabupaten di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel), kemarin, juga terendam banjir yang mengakibatkan lalu lintas lumpuh. Ruah jalan yang terkena banjir antara lain di simpang empat Kota Tanjung, Jaro, dan, Muara Uya, Kabupaten Tabalong. Sedangkan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, ruas Jalan Trans Kalimantan yang lumpuh berada di Desa Tambalangan, Pangkalaan, Paliwara, Palipatan Hulu, hingga Palipatan Hilir, sepanjang lebih dari tiga km. Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, banjir yang terjadi sejak dua minggu lalu mengakibatkan lumpuhnya lalu lintas di Trans Kalimantan ruas Barabai (ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah), pasar Garuda, Jl M Noor, dan Pajukungan. Beberapa hari terakhir di ruas jalan tersebut terjadi antrean panjang kendaraan yang akan melintasi jalur yang terendam setinggi sekitar satu meter. Pemerintah Provinsi Kalsel dan pemkab setempat melalui Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satkorlak PBP) mulai mendistribusikan bantuan berupa bahan pokok, pakaian, dan obat-obatan untuk korban banjir. Bantuan yang telah diberikan Pemprov Kalsel kepada Pemkab Tabalong dan Hulu Sungai Utara antara lain dua ton beras. Sebanyak 71 desa yang terletak di 15 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kemarin, dilanda banjir akibat meluapnya Bengawan Solo yang melintas di wilayah tersebut. Laporan Posko Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (Posko PBP) Kabupaten Bojonegoro menyebutkan, ke-71 desa yang terendam setinggi 50 sentimeter itu memang masuk dalam kategori daerah rawan banjir karena berada di sekitar aliran Bengawan Solo. Dari Indramayu dilaporkan, ratusan rumah penduduk terendam akibat tanggul Kalianyar di Desa Jambak, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, jebol. Ketinggian air mencapai lebih dari satu meter, sehingga penduduk terpaksa mengungsi ke tempat aman. Warga yang terkena banjir di Palembang, Sumatra Selatan, mulai cemas, setelah muncul ramalan banjir besar akan terjadi pada 10 April mendatang. Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Bandara Sultan Machmud Badaruddin II Palembang Suyatim memang mengatakan pada 9 dan 10 April diperkirakan air Sungai Musi meninggi dan meluap ke daerah yang saat ini terkena banjir. Di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, banjir yang merendam ribuan rumah di lima kecamatan, kemarin, mulai surut. Kelima kecamatan itu adalah Meresam, Muaratembesi, Muarabulian, Bathin XXIV, dan Kecamatan Maroseboilir. (SS/DY/FL/SR/AY/SL/N-1) Post Date : 08 April 2005 |