|
BPOST - Proyek bermasalah di Kabupaten Barito Selatan (Barsel) seakan tak ada habisnya. Kali ini proyek pembangunan sarana air bersih di Desa Palurejo Kecamatan Gunung Bintang Awai, menuai protes lantaran belum bisa difungsikan. Eko, salah seorang pemuda di desa bekas pemukiman transmigrasi tersebut menyebutkan, ada dua penyebab hingga fasilitas pemerintah yang sangat berarti dan begitu besar manfaatnya bagi masyarakat itu tidak bisa dioperasikan sebagaimana mestinya. Pertama disebabkan tenaga mesin pemompa air terlalu kecil, juga ukuran pipa induk tidak sesuai standar sebagaimana disebutkan dalam Surat Perjanjian Kontrak (SPK) atau Rencana Anggaran Biaya (RAB). “Agar dorongan air kedaratan kuat mestinya tenaga mesin lebih besar. Itupun belum cukup. Pipa induk juga harus besar minimal tiga inci agar air deras mengalir ke rumah,” ucap Eko, Sabtu (5/4). Akibat belum berfungsi, kini warga Palurejo terpaksa tetap menggunakan pola lama dengan memanfaatkan jerigen 20 liter untuk mengangkut air dari sungai setempat. Namun tak sedikit juga yang hanya menggunakan ember kecil. “Padahal sudah lama warga mengimpikan dibangun fasilitas air bersih di desa ini. Tapi sayang giliran proyek ada malah belum berfungsi,” tegas Eko. Beberapa warga Palurejo saat dihubungi membenarkan hal itu. Malah ada di antaranya mengaku kecewa karena rumahnya belum dipasang pipa sambungan. “Saat sosialisasi disebutkan pemasangan untuk 700 KK. Tapi realisasinya cuma 200 KK terpasang. Kami jelas keberatan karena kami juga warga disini,” sebut seorang warga Palurejo. Proyek menelan dana ratusan juta tersebut dikerjakan CV Batara Agung. Proyek bersumber dari APBD Barsel dan dinyatakan selesai pekerjaannya oleh dinas teknis pada akhir Desember 2007 lalu. Pemilik CV Batara Agung H Burhani tak menampik proyek itu menuai protes warga. Namun membantah kalau mesin, pipa maupun jumlah pelanggan terpasang tidak sesuai SPK maupun RAB. “Proyek sudah diperiksa Banwas dan tak ada masalah. BPKP maupun BKP juga sudah melakukan audit dan juga tidak ada masalah. Proyek dianggap selesai karena memang tak ada masalah,” ucap Burhani. Namun diakui Burhani dari 700 KK di desa itu, mereka baru bisa efektif memasang untuk 200 KK. “Termasuk KK di Desa Wayun, desa tetangga Palurejo,” imbuh mantan Ketua Tim Sukses Bupati Barsel H Baharudin Lisa itu. (edi) Post Date : 07 April 2008 |