Terisolasi saat Banjir Datang

Sumber:Media Indonesia - 07 April 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

DARI kejauhan, sejumlah anak berjalan pelan-pelan menyeberangi Sungai Tajum. Tangan kanan menenteng sepatu, sedangkan tas sekolah di punggung. Mereka berjalan beriringan saat menyeberangi sungai selebar sekitar 100 meter itu.

Pemandangan seperti itu telah berjalan selama puluhan tahun karena Dusun Parakan Pinggir Kali itu masih merupakan dusun yang terisolasi di Desa Kracak, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah.

Dusun itu dipisahkan Sungai Tajum. Sebetulnya memang ada jalan memutar, tapi cukup jauh. Dengan jalan memutar, jika menggunakan sepeda, menghabiskan waktu sampai setengah jam lebih. Karena itu pada umumnya, warga setempat lebih memilih menyeberangi Sungai Tajum, tak terkecuali anak-anak. Namun kalau sungai sedang banjir menjadi persoalan bagi warga. Raswen, 56, misalnya, mengatakan jika semalaman hujan deras dan Sungai Tajum banjir, biasanya cucunya tidak berangkat ke sekolah.

‘’Mau memutar jauh, kalau menyeberang sungai tidak berani. Jika banjir, arus sungai tambah deras dan sulit untuk dilewati. Bisa-bisa kendang (terbawa arus sungai), malah jadi masalah,’’ kata Raswen, yang sehariharinya menggandeng Sari Rahayu, 7, siswa kelas 2 SD setempat menyeberangi sungai tersebut.

Tidak hanya kaum perempuan yang takut menyeberang sungai tersebut saat banjir. Rastam, 39, juga mengaku tidak berani menyeberang Sungai Tajum ketika arus airnya deras karena banjir.

‘’Lebih baik menunggu sampai reda untuk keluar dari kampung ke kota, daripada berisiko nyawa,’’ jelasnya.

Warga, baik orang tua, pemuda, maupun anak-anak sekolah dapat setiap hari terlihat menyeberangi sungai mulai pukul 05.30 WIB. Biasanya, kelompok pertama yang melintas adalah ibu-ibu yang pergi ke pasar. Kemudian, sekitar pukul 06.00, anak-anak sekolah baik SD, SLTP, maupun SLTA. Ada yang berjalan sendiri, kadang bagi anak SD kelas 1 masih digendong oleh orang tuanya. Setelah itu, sekitar pukul 07.00 barulah orang tua dengan membawa berbagai macam peralatan pertanian. orang dinyatakan tewas akibat hanyut dibawa arus Sungai Simo Surabaya.

Dari Riau dilaporkan, beberapa sungai besar yang melintasi sejumlah wilayah Riau daratan mulai meluap. Akibatnya, beberapa daerah seperti Kabupaten Kuantan Singingi dan Kampar mulai digenangi banjir.

Suasana duka makin mendalam di lokasi banjir bandang di empat desa Kecamatan Tano Tombangan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. Setelah tiga warganya tewas dibawa arus air, belakangan dua orang lagi menyusul ke alam baka.

Di sisi lain, dua warga Dusun Gedekan, Desa Giripurno, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, tewas tertimbun tanah longsor pada Senin (5/4) malam. Keduanya, adalah Sucipto, 60, dan putranya, Anas Sobirin, 11. (LD/FL/BS/TS/TH/N-2)



Post Date : 07 April 2010