PROBLEM sampah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi ganjalan pemerintah daerah ini untuk meraih Piala Adipura. Padahal kebersihan mendominasi penilaian penghargaan daerah terbersih ini. Jika tidak berbenah diri dari sekarang, gelar terhormat daerah pemekaran baru ini akan terancam.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan sebenarnya telah mencanangkan programuntuk meraih adipura tahun ini untuk kategori kota sedang. “Sudah dibentuk tim pembinanya,” kata Mohammad Isa, Kepala Bidang Informasi Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Peduli Lingkungan, Badan Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan.
Keberadaan tim telah mendorong Tangerang Selatan mendapat poin tertinggi se-Provinsi Banten. Itu didapatkan saat penilaian pertama dilakukan November lalu. Namun poin yang diperoleh ini diperkirakan merosot jika problem sampah yang ada sejak Januari tak kunjung selesai.
Penilaian akan dilakukan April hingga Mei mendatang sebelum dilakukan verifikasi final. “Sisa waktu akan dimanfaatkan untuk membenahi pengelolaan sampah yang ada,” kata Isa. Isa mengakui Badan Lingkungan Hidup sebagai leading sector koordinasi tim pembina adipura melakukan penekanan kepada Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman untuk segera membenahi pengelolaan sampah.
Namun hingga sekarang belum ada realisasi yang nyata dari dinas tersebut. Isa mengharapkan permasalahan sampah terutama di 10 titik pantau yaitu di puskesmas, sekolah, jalan, terminal, stasiun, pertokoan, situ, pasar, perumahan, dan perkantoran.
Titik-titik inilah yang harus diperhatikan kebersihan dan keteduhannya. “Semua menjadi tanggung jawab Dinas Kebersihan sebagai ujung tombak,” kata Isa. Jika semua diabaikan, bukan tidak mungkin Tangerang Selatan akan berada di urutan terakhir dari 65 perserta kategori kota sedang untuk regional Jawa.
Tangerang Selatan berada di urutan terbawah artinya juga akan membenamkan posisi Provinsi Banten. Kalau tidak mengikuti perlombaan adipura, lanjut Isa tentu sangat riskan pada perolehan dana alokasi khusus yang diperoleh daerah. “Sudah dicanangkan sejak awal, jadi komitmen ini harus dilanjutkan,” kata Isa. Suriyanto
Post Date : 23 Januari 2010
|