Terendam Banjir, 9.566 Ha Sawah di Sumsel Puso

Sumber:Kompas - 15 April 2005
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Palembang, Kompas - Banjir yang melanda Sumatera Selatan sejak akhir Maret 2005 telah menyebabkan 9.566 hektar tanaman padi di empat kabupaten dan kota menjadi puso atau gagal panen. Sebagian besar tanaman padi tersebut berupa bibit yang masih dalam proses persemaian. Diperkirakan, total kerugian mencapai Rp 1,2 miliar.

Wakil Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Selatan (Sumsel) Leonardo Hutabarat di Palembang, Kamis (14/4), mengatakan, sebagian tanaman padi yang terendam masih berupa bibit yang baru disemai. Bibit itu berumur sekitar lima sampai 15 hari.

Setelah terendam lebih dari seminggu, bibit padi itu akan membusuk sehingga tidak mungkin bisa ditanam di areal sawah.

Menurut catatan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, sebagian besar tanaman padi yang terendam berada di Kabupaten Ogan Ilir, yaitu seluas 9.435 hektar.

Sebagian lagi tersebar di Kabupaten Ogan Komering Ilir seluas 52 hektar, Kota Palembang 76 hektar, dan Kabupaten Lahat lima hektar.

Banjir kedua

Banjir tersebut merupakan yang kedua di wilayah Sumsel pada tahun ini. Banjir pertama terjadi pada pertengahan Januari hingga awal Februari 2005 lalu.

Musibah tersebut mengakibatkan 35.469,9 hektar tanaman padi terendam, dan 16.678 hektar di antaranya mengalami puso.

Banjir kedua yang terjadi sejak akhir Maret hingga sekarang ini disebabkan hujan deras yang melanda Sumsel selama beberapa hari berturut-turut.

Air Sungai Musi, Sungai Kramasan, Sungai Ogan, Sungai Komering, dan beberapa anak sungai lainnya meluap serta merendam lingkungan di sekitarnya.

Pemantauan Kompas di Palembang Kamis kemarin menunjukkan, banjir kedua ini sudah berangsur-angsur surut dan masyarakat kembali beraktivitas normal.

Kondisi sebagian besar areal sawah dan perumahan penduduk yang terendam banjir sepekan lalu sekarang sudah mengering.

Genangan air masih terjadi di beberapa kawasan dataran rendah yang dekat dengan aliran sungai. Kawasan-kawasan yang masih terendam banjir tersebut, antara lain sebagian Kecamatan Gandus, Ilir Braat I, Seberang Ulu I, Seberang Ulu II, Kertapati, dan Plaju.

Bantuan benih

Menurut Leo Hutabarat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel sedang mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk memberikan bantuan benih bagi para petani korban banjir agar dapat menanam padi kembali.

Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir telah mempersiapkan bantuan benih sebanyak 142 ton, dari total 235 ton benih padi yang dibutuhkan.

Sebanyak 130 ton akan diusahakan dibantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.

Saat banjir pertama pada Januari hingga Februari 2005 lalu, Pemprov Sumsel mengajukan permohonan 400 ton benih dari pemerintah pusat, tapi yang dipenuhi hanya 200 ton benih atau senilai Rp 700 juta.

"Kekurangannya kita usahakan dari Pemprov Sumsel dan kabupaten. Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir menyiapkan sekitar 142 ton benih atau senilai Rp 500 juta, sedangkan Pemerintah Kabupaten Komering Ogan Ulu Timur menyiapkan 146 ton benih senilai Rp 600 juta," kata Leo Hutabarat.

Kepala Seksi Pembenihan Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel Ibnu Abbas mengatakan bahwa bantuan benih tersebut akan sangat meringankan petani karena mereka telah kehilangan banyak biaya produksi yang habis bersama membusuknya benih padi.

Benih bantuan yang sedang dipersiapkan itu akan diberikan secara merata kepada ribuan petani korban banjir. Belum diketahui kapan tepatnya bantuan benih akan tiba.(iam)

Post Date : 15 April 2005