Terendam Air, Delapan Sekolah Dasar Diliburkan

Sumber:Kompas - 28 Desember 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Jambi, Kompas - Dinas Pendidikan Nasional Kota Jambi meliburkan delapan sekolah dasar karena terendam luapan air Sungai Batanghari. Kedelapan sekolah itu ada di Kecamatan Telanaipura (4 sekolah), Kecamatan Danau Teluk (3), dan di Kecamatan Jambi Timur (1 sekolah).

Hal itu dikemukakan Kepala Diknas Kota Jambi Muhammad Rawi di sela kunjungan ke sekolah-sekolah yang terkena banjir bersama Wali Kota Jambi Arifien Manap, Kamis (27/12). Beberapa sekolah lainnya juga mengalami banjir, tetapi air tidak sampai masuk ke ruang belajar sehingga kegiatan belajar mengajar dilakukan seperti biasa.

Rawi juga telah menginstruksikan agar kepala sekolah mengantisipasi dini kerugian dunia pendidikan akibat banjir dengan menyelamatkan buku serta sarana penunjang lainnya. "Setidaknya seluruh buku dan alat- alat peraga harus diselamatkan, jangan sampai rusak kena banjir," tuturnya.

Dalam pantauan di Kampung Sejinjang, Kecamatan Jambi Timur, banjir menerpa dua SD dan satu SMP. Ketinggian air 1 meter lebih.

Menurut Udin, anggota staf Bagian Tata Usaha SMPN 23, banjir terjadi hampir dua pekan. Air berwarna pekat dan bau tidak enak memenuhi halaman dan merendam musala serta rumah dinas pegawai sekolah, tetapi air belum masuk ke ruang kelas.

Sungai Musi meluap

Di Desa Teluk Gigin dan Petaling, Kecamatan Lais, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis, 25 rumah panggung terendam air setinggi 0,5 meter akibat Sungai Musi meluap.

Menurut Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Kesbang dan Politik Kabupaten Musi Banyuasin Abdul Munem, luapan itu terjadi akibat hujan deras Rabu malam. "Rumah-rumah di pinggir sungai terendam, tetapi karena rumah panggung hanya tiang yang terendam," kata Munem.

Pantauan Kompas di Desa Gasing, Kabupaten Banyuasin, puluhan rumah terendam air setinggi mata kaki akibat Sungai Gasing meluap. Menurut Seman (20), warga setempat, air pasang tinggi selalu terjadi bulan Desember sampai Februari.

"Saat musim hujan air pasang lebih tinggi. Sekarang ketinggian air agak meningkat karena tanah ambles. Warga akan bergotong royong meninggikan tanah," kata Hambali (57), warga setempat.

Dari Bengkulu dilaporkan, hujan disertai angin kencang berpotensi terjadi di Bengkulu dalam beberapa hari ke depan. Gejala cuaca itu mulai terasa dengan turunnya hujan badai di sejumlah daerah, seperti di Kota Bengkulu, Seluma, dan Rejang Lebong, sejak dua hari belakangan.

Koordinator Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Bengkulu Adjat Sudrajat, Kamis, mengatakan, fenomena angin kencang di Bengkulu dipicu tekanan rendah dari pantai barat Sumatera yang terus bergeser hingga selatan Nusa Tenggara.

Selain mewaspadai gelombang tinggi dan badai, BMG, kata Adjat, juga mengingatkan agar warga yang bermukim di kawasan berkemiringan 60 derajat ke atas mewaspadai tanah longsor. Curah hujan tinggi membuat tanah sangat labil dan rawan longsor.(ITA/WAD/ZUL)



Post Date : 28 Desember 2007