KUDUS - Mulai kemarin, Pemkab Kudus memasok air bersih ke Desa Terangmas, Kecamatan Undaan. Hal tersebut terkait permintaan warga setempat yang sumurnya mengering akibat kekeringan. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kudus, Noor Yasin, siang kemarin mengatakan, pasokan air bersih yang diajukan masyarakat di Desa Terangmas sudah direalisasikan.
“Hari ini (kemarin, Red) untuk Desa Terangmas pasokannya sudah dikirim,” ujarnya.
Ditambahkan, pasokan tersebut diberikan lebih cepat karena daerah yang berada di Kecamatan Undaan tersebut saat ini sudah membutuhkan. Permintaan air bersih itu sendiri akan dipenuhi selama musim kemarau berlangsung. ”Kita juga akan memantau daerah-daerah lainnya,” ungkapnya.
Mengenai alokasi yang disiapkan untuk antisipasi kekeringan, hingga saat ini masih dalam pembahasan. Pasalnya, dana untuk kepentingan tersebut sudah habis pada awal 2009 lalu. Tahun lalu, Pemkab menganggarkan dana sekitar Rp 100 juta untuk antisipasi seperti itu. Sedangkan jumlah yang dicadangkan tahun ini belum dapat ditentukan. ”Bisa sama atau bertambah, tergantung dari hasil pembahasan mendatang,” tandasnya. Paling Parah Terpisah, Kepala Kesbangpolinmas Ali Rifai menyatakan, di Kudus terdapat beberapa desa yang rawan kekeringan setiap tahunnya. Dari desa-desa yang ada, dua di antaranya termasuk paling parah, yakni Terangmas dan Glagahwaru di Kecamatan Undaan.
Secara rinci dia menyebut desa-desa rawan kekeringan lain, yakni Tanjungkarang (Kecamatan Jati); Kutuk, Glagahwaru dan Terangmas (Undaan); Blimbing Kidul dan Setrokalangan (Kaliwungu); Menawan dan Kedungsari (Gebog); Cendono, Lau, Cranggang, dan Piji (Dawe) serta Gondangmanis dan Karangbener (Bae).
Dua Kecamatan lain yakni Jekulo terdapat di Desa Sidomulyo, Pladen dan Sadang, dan Mejobo di Temulus, Mejobo, dan Kesambi. ”Kawasan-kawasan tersebut terus dipantau sekarang ini,” ujarnya.(H8-79)
Post Date : 29 Juli 2009
|