|
Tenggarong, Kompas - Kekhawatiran banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Mahakam di bagian hulu selama beberapa pekan akan bergerak semakin ke hilir kini terbukti. Saat ini luapan air sungai terpanjang (980 kilometer) di Kalimantan Timur itu sudah menggenangi rumah- rumah dan bangunan lainnya di Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara. Sementara Kota Samarinda yang terletak sekitar 25 kilometer arah hilir Tenggarong belum terkena luapan. Berdasar pemantauan Kompas, Selasa (26/4), ribuan rumah yang terletak di tepi sungai tersebut sudah terendam air dengan ketinggian 30 hingga 50 sentimeter. Kondisi terparah berada di Kelurahan Kampung Baru dan Kelurahan Mangku Rawang. Jalan di kedua kelurahan yang terletak di tepi Sungai Mahakam itu terendam air setinggi hingga 30 cm. "Air di sungai sudah meluap sejak sekitar tiga hari lalu dan makin lama makin tinggi. Sebelumnya hanya semata kaki sekarang ini sudah sekitar setengah meter," kata Edi, salah seorang warga Kelurahan Kampung Baru. Bahkan, sejumlah sekolah di Kota Tenggarong terpaksa diliburkan atau siswa dipulangkan lebih awal akibat banjir yang makin tinggi. Sekolah di Kota Tenggarong yang terpaksa diliburkan antara lain Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) I di Jalan Ki Hajar Dewantara. Hampir seluruh ruang kelas di sekolah itu terendam, termasuk ruang guru dan perpustakaan. Sarimun Handayono, guru Ilmu Pengetahuan Alam kelas III, mengatakan, sesuai kebijakan sekolah, para siswa terpaksa diliburkan. Belum jelas kapan SMP yang mempunyai sekitar 1.200 siswa itu akan mulai belajar kembali. "Yang pasti menunggu air surut," katanya. Sedangkan di SMPN II siswanya sempat belajar pada pagi hari, namun menjelang siang air semakin tinggi hingga para siswa terpaksa dipulangkan lebih awal. Menurut Fachri, siswa kelas IID, dia dan teman-temannya yang lain dipulangkan sekitar pukul 11.00. "Pagi sudah sempat belajar tetapi air makin tinggi, kami kemudian dipulangkan," ujarnya. Pulau Kumala terancam Banjir akibat luapan Mahakam sebelumnya menggenangi ribuan rumah di wilayah hulu seperti Kota Sendawar dan Melak, Kabupaten Kutai Barat. Banjir bergerak ke arah hilir memasuki kawasan Kabupaten Kutai Kartanegara. Sejumlah kecamatan seperti Muara Amuntai, Muara Wis, Kota Bangun, dan Muara Kaman sudah lebih dulu terendam dengan ketinggian hampir dua meter. Air terus bergerak ke hilir ke arah Kecamatan Sebulu, Senoni, dan saat ini mulai memasuki Kota Tenggarong, ibu kota Kutai Kartanegara. Ketinggian air di kota tersebut tampak sejajar dengan jalan poros di depan Kantor Bupati Kutai Kartanegara. Bahu jalan yang letaknya lebih rendah dari badan jalan sebagian sudah terendam. Tidak tertutup pula kemungkinan air Sungai Mahakam akan menenggelamkan Pulau Kumala yang telah disulap menjadi kawasan wisata. Permukaan air sungai tampak sudah hampir menyentuh bibir turap yang mengelilingi pulau tersebut. Banjir di Kaltim juga tidak hanya terjadi di sepanjang Sungai Mahakam. Di Kutai Timur banjir menggenangi ribuan rumah di Kecamatan Bengalon, Muara Bengkal, dan Telen hingga mencapai ketinggian hampir dua meter. Sementara di Kota Samarinda yang juga dibelah Sungai Mahakam, ketinggian permukaan air tampak hampir menyentuh bibir turap di kawasan kota.(RAY) Post Date : 27 April 2005 |