BEKASI, (PR).- Tempat pembuangan sampah (TPS) liar yang terus bertambah di Kota Bekasi tidak juga ditertibkan. Kondisi tersebut semakin dikeluhkan oleh warga yang rumahnya berada di sekitar lokasi TPS. Padahal, pemerintah daerah setempat telah bertekad untuk meraih Piala Adipura tahun ini.
Tidak hanya berada di wilayah perkampungan, TPS liar juga ada di sekitar perumahan elite sehingga mengganggu lingkungan perumahan. Meskipun telah berkali-kali melaporkan keberadaan sampah liar itu, hingga saat ini Pemkot Bekasi belum juga melakukan tindakan penertiban.
Selain menimbulkan bau yang tidak sedap, keberadaan TPS liar itu juga mengundang lalat serta membuat lingkungan terlihat jorok.
Berdasarkan pemantauan "PR", Rabu (2/6), lokasi TPS liar yang relatif besar skalanya, misalnya di belakang perumahan elite Kemang Pratama, sekitar kawasan pertokoan di Jln. Jatibening, serta di kawasan perumahan perkampungan di wilayah Kel. Sepanjang Jaya.
Salah seorang warga Perumahan Kemang Pratama, Rita (30) menuturkan, warga di sekitar tempat sampah liar yang berlokasi di RT 01 RW 24 Kel. Bojong Rawalumbu merasa terganggu dengan keberadaan sampah liar. Selain bau tidak sedap, asap pembakaran sampah juga sampai ke perumahan sehingga mengganggu pernapasan.
Menurut dia, warga telah berulang kali mengirimkan surat kepada Dinas Kebersihan Kota Bekasi, tetapi hingga saat ini belum ada tindakan nyatanya. Bahkan, petugas dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bekasi sempat berkunjung ke wilayah ini. Namun, sampah liar tetap menumpuk dan tidak ada penutupan.
Selain kawasan perumahan elite, pengguna jalan di Jln. Jatibening juga sering merasa terganggu dengan aktivitas pembakaran sampah di TPS liar yang ada sekitar lima puluh meter dari jalan raya ini.
Ketika dikonfimasi, Kepala Bidang Pendataan Dinas Kebersihan Kota Bekasi, Abdul Malik mengatakan, keberadaan sampah liar di Kota Bekasi sulit diminimalisasi. Bahkan, menurut dia, sebagian oknum menggunakan lahan milik orang yang tinggal di Jakarta. (A-155)
Post Date : 03 Juni 2010
|