|
TEMANGGUNG (KR) - Kesulitan air mulai melanda daerah Kabupaten Temanggung, bahkan meluas dibandingkan tahun lalu. Sementara pengedropan air bersih juga sudah dilakukan oleh pemerinah kabupaten (Pemkab) melalui Linmas Dinas Tramtib. Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat Dinas Tramtib Kabupaten Temanggung, Budiharjo ketika ditemui KR, Kamis (15/9) mengakui, sejak beberapa hari terakhir ini kesulitan air bersih mulai di Temanggung. Oleh karena itu, pihaknya telah melakukan droping air bersih sejak awal September 2005 silam. Diutarakan, kesulitan air bersih di daerah ini lebih luas dibandingkan tahun silam. Untuk tahun ini, kesulitan air bersih sudah melanda di 7 kecamatan, sedangkan tahun lalu hanya 5 kecamatan. Ketujuh kecamatan yang kesulitan air bersih tersebut diantaranya Kecamatan Kaloran, Kandangan, Jumo, Candiroto, Bejen, Kranggan serta Kecamatan Pringsuarat. Tetapi tidak menutup kemungkinan kesulitan air ini akan meluas lagi, sebab tahun lalu kecamatan Bulu dan Tembarak juga kesulitan air bersih. Disebutkan, pengedropan air bersih ini sudah dilakukan sejak 1 September 2005 silam di 7 kecamatan tadi. Ditargetkan, pengedropan air bersih bulan September ini sebanyak 186 tanki, dan saat ini sudah mengedrop sebanyak 96 tanki air dengan kapasitas 4.000 liter. Untuk setiap harinya pemerintah kabupaten melakukan pengedropan hingga 8 tanki secara bergiliran, yakni pada pagi dan sore hari. Hal itu dilakukan mengingat terbatasnya jumlah armada yang dipergunakan untuk mengedrop air bersih itu. Diutarakan, wilayah Bejen merupakan daerah yang dirasakan paling parah dalam mengalami kesulitan air bersih. Di antara dusun yang setiap hari didrop adalah dusun Selosabrang, Tambak, dan Sapen. Tahun ini ada tambahan dua kecamatan yang mengalami kesulitan air bersih, yakni Kecamatan Kandangan dan Kecamatan Jumo. (Yhr/Mud)-g Post Date : 16 September 2005 |