SLAWI(SINDO) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Tegal sejak Minggu (22/8) malam hingga Senin (23/8) pagi mengakibatkan ratusan rumah di Desa Mejasem Timur,Kecamatan Kramat,terendam banjir.
Air setinggi 50 cm menggenangi perumahan di delapan RT,yakni 5 RT di RW 3 dan 3 RT di RW 4. Selain merendam ratusan rumah, banjir juga merendam puluhan hektare sawah. Tak hanya itu, banjir mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar di SD 1 dan 2 Mejasem Timur serta TK 01 dan 02 Masyitoh Mejasem.
Ratusan siswa yang sudah berangkat terpaksa pulang lebih awal karena ruang kelasnya tidak bisa dipakai untuk kegiatan belajar. Seorang warga Nunung,48,menuturkan, banjir terjadi setelah desanya diguyur hujan deras selama sehari.Akibatnya, Sungai Sigenteng dan Sijanggut meluap karena tidak mampu menampung air hujan. ”Banjir ini sudah kerap melanda desa ini (Mejasem Timur).
Selain tingginya curah hujan, banjir terjadi karena pendangkalan sungai,”ujarnya kemarin. Fauzan, siswa kelas V SDN Mejasem Timur 01 mengaku, dia bersama temannya memilih tidak masuk sekolah karena akses menuju sekolah tergenang air. “Kalau berangkat sekolah, pasti pakaiannya akan basah,”ujarnya polos.
Kepala Seksi Pemerintahan Desa Mejasem Timur Casmono saat ditemui di balai desa setempat menambahkan, banjir bukanlah hal baru bagi warganya, bahkan pada 1970-an,desanya pernah dilanda banjir besar.“Kami telah mengajukan anggaran ke pemkab terkait perbaikan drainase dan normalisasi di sungai-sungai yang mengelilingi desa kami, namun hingga kini belum ada tanggapan,” ungkapnya. (akrom hazami)
Post Date : 24 Agustus 2010
|