|
SEMARANG- Warga Kampung Talangsari, Kelurahan Bendan Duwur, Gajahmungkur, berharap Pemkot segera membangun talut untuk penahan jalan kampung tersebut agar tidak tergerus aliran Kaligarang. Terdapat dua lokasi tebing di wilayah RT 1 dan RT 4 wilayah RW I Kampung Talangsari yang tidak bertalut. Sekarang ini kedua tebing tersebut beralih fungsi menjadi tempat pembuangan sampah (TPS). Tentunya kondisi itu, sangat rentan sekali terhadap bahaya longsor. Seperti terjadi pada tebing di wilayah RT 1, sekarang dibanyak ditimbuni sampah. Tak hanya dipenuhi sampah organik dan nonorganik, tapi juga sampah material bangunan memadati tebing seluas sekitar 10 meter persegi itu. Namun akhir-akhir ini tanah pada tebing tersebut mulai turun. Bahkan saat hujan deras beberapa pekan lalu, menggerus banyak tanah disertai sampah dari tebing itu. ''Sekarang bila warga memperbaiki jalan di titik tebing itu, tak beberapa lama pasti ambles. Karena tanah di bawahnya tergerus air,'' kata Tomo, seorang warga, Senin (19/3). Bahkan gerusan tanah itu, lanjut dia, mengancam rumah milik seorang warga. Kini, warga di RW I tidak bisa berbuat banyak menangani tebing itu. Apalagi melihat arus Kaligarang yang cukup deras sehingga penanganan dengan cara sederhana akan sia-sia. ''Kalau menggunakan trucuk bambu, paling itu hanya bertahan sebulan. Bahkan bisa kurang dari itu. Solusinya, membangun talut dengan fondasi yang kuat,'' kata Sujarwo, warga setempat. Lurah Bendan Duwur, Y Basuki juga mempertanyakan realisasi pembangunan talut. Pihak kelurahan cukup repot bila diminta menjawab pertanyaan warga seputar rencana pembangunan talut. ''Saya mau jawab apa ? Setiap pertemuan LPMK, yang selalu ditanyakan pasti soal talut itu. Terpaksa saya jawab belum ada anggaran,'' kata Basuki. (H37,apr-56) Post Date : 20 Maret 2007 |