|
Sampit, BPost Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sampit akan menaikkan tarif air PAM seiring akan naiknya bahan bakar minyak (BBM) yang rencananya akan direalisasikan awal Oktober. Menurut Kepala PDAM Sampit Sutrisno, jika tarif PDAM tak dinaikkan maka perusahaan itu akan rugi, mengingat besarnya biaya operasional. Namun katanya, pihaknya masih belum memastikan prosentase kenaikan tarif kepada palanggan itu. "Kita masih menghitung-hitung rencana kenaikan tarif pelanggan itu," ujarnya. Dikatakan, pihaknya sangat rugi jika kebijakan kenaikan tarif PDAM ini tidak dilakukan. "Sebab biaya operasionalnya saja saat ini sudah jauh lebih tinggi dari perhitungan terdahulu," ujarnya. Dikatakan saat ini pelanggan PDAM untuk Kotim jumlahnya sekitar 1.500 pelanggan yang tersebar di dua kecamatan yakni Baamang dan Ketapang. Disebutkan, seiring kenaikan tarif itu. Pihaknya juga berusaha untuk memperbaiki pelayanan kepada pelanggan. "Kami banyak mendengar keluhan pelanggan terutama terhentinya distribusi air saat PLN padam," ujarnya. Untuk itu kata Sutrisno, saat ini pihaknya telah merencanakan untuk membeli mesin genset agar pada saat listrik PLN padam distribusi air kepada pelanggan tidak terganggu. Keluhan masalah pelayanan PDAM ini. Menurutnya, telah lama dipikirkan. "Kita berharap dalam beberapa bulan mendatang PDAM telah memiliki mesin genset," ujarnya. Beberapa pelanggan yang ditemui mengatakan, kenaikan tarif itu tentu makin menambah beban perekonomian mereka, karena hampir semua kebutuhan pokok juga sudah naik. "Kita berharap PDAM bisa meninjau ulang rencana itu. Paling tidak kalau pun naik jangan terlalu besar. Kasihani rakyat kecil ini," kata satu pelanggan di kota Sampit. tur Post Date : 14 September 2005 |