Tarif Air PDAM Kota Bengkulu Akan Dinaikkan 50 Persen

Sumber:Suara Pembaruan - 04 November 2006
Kategori:Air Minum
[BENGKULU] Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bengkulu mulai tahun depan, akan menaikan tarif pelanggan sebesar 50 persen dari tarif lama Rp 1.100 per meter kubik. Kenaikan tarif ini untuk menekan angka kerugian yang dialami perusahaan tersebut.

"Kita terpaksa menaikan tarif air untuk pelanggan rumah tangga, karena tarif yang kita lakukan selama ini sangat rendah, sehingga menyebabkan perusahaan terus merugi," kata Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Darma Kota Bengkulu, Marwan di Bengkulu, Jumat (3/11).

Dikatakan, kenaikan tarif tersebut selain untuk mengatasi kerugian juga sekaligus meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan PDAM di daerah ini. Pasalnya, jika tarif PDAM Bengkulu tidak dinaikan tahun depan, perusahaan ini akan terancam gulung tikar.

Pasalnya, tarif air yang diberlakukan sekarang ini sudah tidak sebanding lagi dengan biaya operasional yang dikeluarkan PDAM Bengkulu untuk memproduksi air bersih terus meningkat, menyusul naiknya harga berbagai jenis bahan baku, seperti tawas, kaporit, listrik dan bahan bakar minyak (BBM).

Jika biaya operasional tidak diimbangi dengan kenaikan harga jual air, perusahaan ini terus merugi dan akhirnya bangkrut. "Jadi, agar PDAM Kota Bengkulu dapat beroperasi secara normal, tarif air bersih harus dinaikan minimal 50 persen dari tarif yang berlaku sekarang meski kebijakan yang kita ambil ini pahit," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya mengharapkan kenaikan tarif ini dapat dipahami para pelanggan, karena langkah ini diambil semata-mata untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen PDAM di daerah ini. Diharapkan dukungan anggota DPRD Kota Bengkulu, karena kenaikan tarif tersebut harus disetujui dewan.

Jumlah pelanggan PDAM Kota Bengkulu tercatat 20.000, terdiri dari pelanggan rumah tangga, swasta, dinas instansi pemerintah dan sosial/rumah ibadah. Dari empat jenis pelanggan itu, sekitar 85 persen pelanggan rumah tangga.

Tentang pelanggan menunggak, Marwan mengatakan, hingga kini tercatat 4.000. Penunggak tersebut sebagian besar pelanggan rumah tangga dan sebagian lagi pelanggan dinas instansi dan pelanggan sosial. Tingginya angka pelanggan yang menunggak juga berdampak terhadap berkurangnya pendapatan. Untuk mengatasi masalah tersebut, pelanggan yang sudah diberikan peringatan tiga kali berturut-turut tidak digubris, aliran air ke rumah pelanggan akan diputus.

Sikap tegas ini tidak hanya berlaku pada pelanggan rumah tangga saja, tapi hal yang sama juga berlaku bagi pelanggan lain. [143]



Post Date : 04 November 2006