Tarif air minum batal naik

Sumber:Bisnis Indonesia - 24 Desember 2008
Kategori:Air Minum

JAKARTA: Tarif air minum dipastikan tidak akan mengalami kenaikan pada awal 2009 karena perhitungan imbalan air (rebasing) antara PAM Jaya dan PT Aetra belum selesai.

Batalnya kenaikan tarif itu juga disetujui DPRD DKI yang menilai kenaikan tarif tidak mungkin dilakukan karena pelayanan operator yang masih buruk. Misalnya sambungan air baru yang tidak maksimal, jumlah pelanggan yang tidak memenuhi target, dan tingginya tingkat kebocoran air.

Sekretaris Komisi B DPRD DKI Nurmansjah Lubis (F-PKS) mengatakan kenaikan tarif hanya akan disesuaikan untuk rumah tinggal yang mengalami perubahan peruntukan dan luas lokasi.

"Tidak ada kenaikan tarif, yang ada hanya penyesuaian kondisi rumah, yakni rumah dengan luas 28,8 meter beralih ke tarif air baru, sehingga perlu sosialisasi di dalamnya," ujarnya seusai pertemuan dengan PAM Jaya dan kedua operator air minum, kemarin.

Nurmansjah juga mengaku kecewa dengan tidak terpenuhinya target investasi sebesar US$15 juta oleh PT Aetra Air Jakarta (Aetra). "Karenanya tahun depan kita berharap operator bisa memenuhinya dan jika tidak akan kena denda."

Dirut PAM Jaya Hariyadi Priyahutama mengatakan tahun ini memang tidak akan ada kenaikan tarif karena rebasing dengan PT Aetra belum juga selesai. Menurut dia, semua operator berhak mengajukan usulan kenaikan tarif, tetapi keputusannya ditentukan gubernur.

"Yang pasti tahun ini PAM Jaya tidak mengajukan kenaikan, kedua operator, Aetra dan Palyja boleh saja mengusulkannya, tetapi keputusan di tangan gubernur."

Direktur Operasional dan Komunikasi Internal PT Aetra Rhamses Simanjuntak mengatakan perusahaan akan membuat target ke depan secara rasional dan realistis. Karena itu, diperlukan investasi dengan memerhatikan arus kas perusahaan sendiri.

Perusahaan hanya bisa mematok perkiraan nilai investasi tahun depan Rp193 miliar. Selain itu, perusahaan juga telah membayarkan denda penalti pada PAM Jaya sebesar Rp183,5 miliar atas tidak tercapainya target 2002-2007. Beberapa target yang tidak tercapai a.l. penjualan air, tekanan air, dan kehilangan air.

Berharap naik

Meski demikian, Aetra masih berharap PAM Jaya dan Pemprov DKI mau menaikkan tarif air setidaknya awal tahun depan untuk menghindari kerugian perusahaan akibat harus menanggung tingkat kebocoran air yang masih besar.

Rhamses menyebutkan rebasing Aetra sendiri sudah diserahkan sejak Juli 2008, tetapi hingga kini belum selesai dibahas. "Saya berharap sebelum akhir tahun bisa disetujui."

Terkait dengan target penurunan kebocoran air, Rhamses menjelaskan hingga 2012 Aetra menargetkan tingkat kebocoran air bisa ditekan hingga sebesar 40% dari 51% saat ini.

Sementara itu, PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) menargetkan investasi Rp853 miliar pada 2008-2012.

Menurut rencana, dana tersebut akan digunakan a.l. untuk penambahan 83.000 sambungan baru, penambahan pipa diameter 400mm-1.500 mm sepanjang 20.8 kilometer, rehab jaringan distribusi sepanjang 877 km, rehab 102.189 sambungan standar, serta rehab instalasi produksi air.

Namun, besaran investasi ini akan terkoreksi sejalan dengan batalnya kenaikan tarif air. Mia Chitra Dinisari



Post Date : 24 Desember 2008