|
PURWOREJO- PDAM Purworejo berencana menaikkan tarif langganan. Langkah itu akan ditempuh untuk menyesuaikan dengan kebutuhan biaya operasional sehubungan kenaikan harga BBM. Plt Direktur PDAM, Subandi SE, saat ditemui kemarin menyatakan kalau tarif tidak dinaikkan, dipastikan tahun 2006 PDAM akan merugi. Untuk tahun ini kemungkinan bisa untung, karena masih memiliki persediaan bahan bakar dan kebutuhan lain. Dengan demikian, setoran keuntungan PDAM ke Pemkab yang tahun ini ditarget Rp 108 juta dapat diatasi. Menurut Subandi, yang menjadikan perusahaan yang dipimpinnya akan rugi, kalau tidak ditopang kenaikan tarif pelanggan karena harga BBM dan kebutuhan dasar PDAM. Seperti disebutkan, kalau sebelumnya harga solar industri Rp 2.200/liter, mulai bulan ini naik menjadi Rp 6.100/liter. Padahal, kebutuhan solar setiap bulan rata-rata 16.500 liter. Kebutuhan itu tidak bisa ditawar-tawar lagi, mengingat dari 15 instalasi pengolahan air (IPA) yang dimanfaatkan PDAM, hanya dua buah yang tidak menggunakan pompa air. Dia menyebutkan, dari 14.337 pelanggan se-Purworejo, kebutuhan rata-rata air PDAM 180 liter/detik. Namun pada pagi dan sore hari, kebutuhan air bisa mencapai 280 liter/detik. Tawas Cair Selain itu, kebutuhan dasar PDAM berupa pipa dan bahan kimia seperti tawas dan kaporit harganya juga sudah naik rata-rata 10%. Selama ini, PDAM Purworejo rata-rata membutuhkan tawas cair 5.750 kg/bulan. Kalau sebelumnya harga tawas cair Rp 2.365/kg, saat ini naik menjadi Rp 2.950/kg dan kabarnya akan naik lagi. Kebutuhan kaporit setiap bulan rata-rata 714 kg/bulan. Itu pun kalau sebelumnya harga belinya Rp 11.500/kg, saat ini menjadi Rp 12.500/kg. Lalu kebutuhan oli yang setiap bulan rata-rata mencapai 180 liter/bulan, harganya saat ini Rp 8.852/liter. Ketika ditanya berapa rencana kenaikan tarifnya, Subandi belum bersedia memaparkan. Dengan alasan, dia belum menghitung seluruh kebutuhan pokok yang berkaitan dengan melambungnya harga BBM yang diikuti naiknya harga berbagai kebutuhan. Tarif PDAM saat ini untuk pelanggan rumah tangga Rp 725/m3, sosial Rp 590/m3, instansi pemerintah Rp 1.095/m3, niaga kecil Rp 1.820/m3, dan niaga besar Rp 2.900/m3. Seluruh tarif dihitung dengan batas pemakaian terendah 10 m3. Menurut Subandi, tarif PDAM Purworejo masih tergolong murah. Sebab, kalau tarif rumah tangga Rp 725/m3 berarti harga setiap liter air bersih masih kurang dari satu rupiah. (yon-55s) Post Date : 12 November 2005 |