Tapsel Banjir, Ribuan Warga Terisolasi

Sumber:Koran Sindo - 05 Oktober 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

TAPANULI SELATAN (SINDO) – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) sejak akhir pekan lalu mengakibatkan banjir melanda sejumlah desa Kecamatan Angkola Selatan.

Banjir juga menghanyutkan dua jembatan sehingga membuat ribuan warga di tiga desa terisolasi. Ketiga desa itu, yakni Mosa Julu, Kampung Sedikit, dan Palang. Banjir juga merusak puluhan hektare sawah di Desa Pardomuan, hingga membuat petani gagal panen. Hingga saat ini,kendaraan roda dua dan empat belum bisa masuk ke wilayah itu. Pasalnya, tidak ada jalur lain yang bisa menuju ke tiga desa itu. Tidak ada korban jiwa akibat banjir, tetapi diperkirakan kerugian mencapai puluhan miliar. Sementara itu, banjir setinggi 1 meter menggenangi Desa Pardomuan, Mosa, dan Guasom.

Menurut Camat Angkola Selatan Hamdi Pulungan,hingga kemarin, kendaraan belum bisa melintas dari daerah itu.Warga terus berupaya memperbaiki jembatan agar akses distribusi makanan maupun kebutuhan pokok lainnya bisa masuk. Saat ini warga mulai kesulitan memperoleh kebutuhan pokok. Banjir yang masih menggenangi permukiman di Desa Guasom membuat warga mengungsi ke tempat aman.Curah hujan di wilayah Kecamatan Angkola Selatan juga masih tinggi.Jika kondisi cuaca seperti ini tidak berubah, peluang banjir susulan terbuka lebar.

’’Saya khawatir jika jembatan itu tidak diperbaiki,warga akan kesulitan mendapatkan makanan,’’ ujarnya kepada SINDO kemarin. Berdasarkan keterangan warga, banjir yang terjadi saat ini terbesar sejak 2001. Sebelumnya banjir tidak pernah masuk ke rumah warga. Sementara itu, Bupati Tapsel Syahrul M Pasaribu menyatakan, pemerintah kabupaten (pemkab) sudah mendirikan posko kesehatan dan pos pengungsian di desa yang terkena banjir. Dia juga sudah menugaskan petugas kesehatan yang siaga 24 jam untuk membantu masyarakat jika ada yang terkena penyakit. “Petugas kesehatan sudah disiagakan di tempat lokasi, jadi masyarakat tidak perlu lagi merasa khawatir jika ada yang sakit,” ungkapnya kepada SINDO kemarin. Dia mengakui sejauh ini belum ada laporan warga yang mengalami sakit pascabanjir.“Kami sudah memantau perkembangan banjir itu 24 jam.

Jika ada banjir susulan, petugas sudah siap di lapangan untuk membantu masyarakat,”paparnya. Pemkab Tapsel juga dalam waktu dekat akan segera membangun beberapa jembatan yang terputus karena banjir. Saat ini Syahrul berusaha mendapatkan bantuan anggaran demi perbaikan kedua jembatan. Selain itu, doa juga segera memberikan solusi bagi para petani yang mengalami gagal panen karena banjir. Ketua DPRD Tapsel Rahmad Nasution mendesak pemkab untuk segera memperbaiki semua jembatan yang putus.Jika jembatan tidak segera diperbaiki, warga akan kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan pokok. ’’Jembatan itu harus segera diperbaiki karena ribuan warga saat ini sudah terisolasi dan kondisi itu nantinya akan membuat masyarakat menjadi kelaparan,’’ ujarnya.

Dia juga mendesak pemerintah, melalui Badan Penanggulangan Bencana Alam untuk segera melakukan tindakan-tindakan yang bersifat membantu masyarakat. Pemerintah harus membuat peta rawan bencana alam. Peta rawan bencana itu bertujuan membantu pemerintah mendeteksi atau mengantisipasi bencana alam. “Selama ini peta daerah rawan bencana itu belum ada, makanya kami mendesak agar segera membuat peta rawan bencana,”ujarnya. Maskur, 36, salah seorang sopir mengaku sudah 10 jam menunggu karena jembatan terputus.

Dia berharap kepada pemerintah agar segera memperbaiki jembatan itu karena mereka tidak bisa lewat sebelum jembatan itu diperbaiki.“Bagaimana bisa lewat, jembatan saja putus,” ujar pria yang membawa makanan untuk dijual ke tiga desa itu. (zia ul haq nasution)



Post Date : 05 Oktober 2010