Tangerang Selatan, Kompas - Pemerintah Kota Tangerang Selatan akhirnya menutup lokasi pembuangan sampah di pasar tradisional, seperti Pasar Ciputat dan Pasar Cimanggis, Pamulang, Senin (30/5). Penutupan itu akibat terus meningkatnya volume sampah di LPS tersebut. Sampah tersebut, selain berasal dari pasar, juga berasal dari masyarakat ikut membuang sampah di tempat itu.
”Agar tak berserakan dan menumpuk terlalu tinggi, LPS (lokasi pembuangan sampah) dibersihkan dan ditutup untuk pembuangan sampah. Sekarang diganti dengan ambrol atau bak sampah truk. Setiap pasar disiapkan dua ambrol, masing-masing berkapasitas enam kubik sampah,” tutur Kepala Dinas Kebersihan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Nur Slamet saat menunjukkan tempat pembuangan sampah sementara di Villa Pamulang Mas 2, Pamulang, Senin.
Tumpukan sampah setinggi tiga meter terjadi di LPS Pasar Ciputat dan 1,5 meter di LPS Pasar Cimanggis (Kompas, 27/5 dan 30/5).
Nur mengatakan, penutupan LPS untuk membudayakan masyarakat tak membuang sampah sembarangan. Masyarakat dilatih membuang sampah di truk ambrol, bukan di badan jalan.
”Secara perlahan, kami mencoba mengubah perilaku masyarakat dari membuang sampah sembarangan menjadi lebih teratur. Ini disosialisasikan lewat masing-masing kelurahan,” kata Nur.
Pengamatan Kompas, tak ada lagi tumpukan sampah yang memenuhi badan jalan di LPS Pasar Ciputat. Sampah tertampung di dua truk ambrol yang posisinya agak keluar dari badan jalan. Di Pasar Cimanggis, empat truk ambrol berjejer di depan pasar. Spanduk dengan bertuliskan ”Dilarang buang sampah di sini” dipasang masing-masing di eks LPS dua pasar tersebut.
Petugas Satpol PP Kota Tangsel berjaga di lokasi bekas LPS. Penjagaan itu dilakukan bergantian pagi dan malam agar masyarakat tidak kembali membuang sampah di lokasi itu. (PIN)
Post Date : 31 Mei 2011
|
