Tangsel Lepas Tangan soal Sampah

Sumber:Jurnal Nasional - 05 Maret 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

PEMERINTAH Kota Tangerang Selatan menolak bertanggung jawab atas menggunungnya sampah dari empat pasar di daerah ini. Padahal sampah pasar selama ini menjadi mayoritas penyumbang sampah yang kian tidak terurus.

Menurut Penjabat Wali Kota Tangerang Selatan, HM Shaleh MT, empat pasar tersebut saat masih menjadi aset Kabupaten Tangerang yang belum diserahkan. “Meski memang ada di wilayah kami,” kata Shaleh kamarin (4/3).

Keempat pasar tersebut adalah Pasar Ciputat, Pasar Jombang, Pasar Cimanggis, dan Pasar Serpong. Penumpukan sampah terus terjadi di empat pasar tersebut karena keterbatasan armada truk pengangkut sampah. Selain itu daerah otonom baru ini juga belum memiliki tempat pembuangan akhir (TPA) sampah sendiri.

Untuk dibiarkan menumpuk menurutnya jelas tidak mungkin. Sebab akan menggangu kenyamanan. “Selama ini kurang tertangani saja selalu saya yang disalahkan,” keluh Shaleh.

Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangerang Selatan sudah berusaha menangani sampah di empat pasar tersebut dengan cara mengangkutnya. Namun rencana membuang ke TPA Jatiwaringin Kabupaten Tangerang terhalang karena sampah dari Tangerang Selatan dilarang dibuang di sana.

“Padahal itu sampah mereka (Kabupaten Tangerang), kami mengangkutnya dan akan kami buang ke tempat mereka,” katanya. “Selama ini kami tidak mau mengungkapkan hal ini, tapi kami sudah kewalahan,” kata Sekretaris DKPP Kota Tangerang Selatan, Dewanto.

Dari keempat pasar itu, Kota Tangerang Selatan sama sekali tidak pernah menarik retribusi. Pungutan justru masuk ke kas daerah Kabupaten Tangerang melalui Perusahaan Daerah (PD) Pasar Niaga Kertaraharja Kabupaten Tangerang. “Kami hanya kebagian sampahnya” katanya.

Penumpukan Sampah

Berdasarkan pengamatan Jurnal Nasional penumpukan sampah terus terjadi di Kota Tangerang Selatan di empat pasar itu menimbulkan bau tidak sedap. Selain menumpuk, sampah juga meluber hingga ke jalan. Seperti terlihat di tepi Jalan Raya Serpong. Dua tumpukan sampah ada di TPS di Kelurahan Pondok Jagung dan Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara. “Sudah seminggu tidak diangkut,” kata Yanti salah satu warga Pondok Jagung.

Padahal ia dan warga lainnya sudah membayar iuran sampah setiap bulannya. Selain mengeluarkan bau busuk, menurut pengusaha warung makan ini, tumpukan sampah juga mengeluarkan ulat-ulat kecil di sekitar tumpukan. Suriyanto



Post Date : 05 Maret 2010