|
Tangerang Selatan, Kompas - Sampah-sampah yang masih berserakan di sejumlah daerah di Tangerang Selatan membuat kota ini terlihat kumuh. Dari pantauan, Selasa (2/10), sampah mengotori dan menumpuk di lahan kosong, tepi jalan, dan pasar. Sampah masih terlihat dibuang sembarangan di tepi Jalan Victor atau Jalan Buaran. Lahan kosong di permukiman tak luput dari tumpukan sampah. Tumpukan lain ada di tepi Jalan Pondok Aren, Kelurahan Pondok Aren, di dekat Pasar Ceger. Tumpukan sampah tersebut membuat warga kesal, tetapi tidak ada upaya untuk membersihkannya. Kendati warga sekitar sudah berusaha menutupnya dengan membuat pagar, sampah tetap dibuang. Menurut Yasin, pemilik toko kelontong, sampah itu selalu dibiarkan menggunung dan tidak pernah dibersihkan. ”Asap, bau, semuanya. Tidak pernah diangkut. Kadang terjadi kebakaran sampah yang membuat repot karena kami harus memadamkan. Takutnya merembet ke rumah-rumah,” kata Yasin. Sampah juga dibuang sembarangan di pinggir rel di pelintasan Jalan Raya Jombang, di dekat Stasiun Sudimara. Meski sudah dipasang papan pengumuman tidak boleh membuang sampah, tumpukan sampah masih terlihat memenuhi lokasi. Sampah yang sudah menggunung di depan Pasar Jombang dalam dua terakhir ini juga tidak diangkut. Bau busuk tercium dari tumpukan sampah itu. Menurut Deden Supriatna, Kepala Seksi Pengolahan Sampah Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman (DKPP) Tangsel, keterbatasan armada pengangkut dan lahan pemrosesan sampah adalah kendala penanganan sampah di kota berpenduduk 1,3 juta jiwa itu. Deden menjanjikan, untuk mengatasi tumpukan sampah di Tangsel, akan segera dioperasikan 16 armada baru truk sampah. Dari pantauan, truk-truk baru itu terlihat terparkir di halaman Kantor DKPP Tangsel di Witanaharja, Pamulang. ”Truk itu datang sekitar seminggu lalu. Pengoperasiannya setelah amrol (bak penampungan sampah) datang, mungkin bulan ini,” katanya. Sampah 1,3 juta penduduk Tangsel mencapai 1.600 meter kubik per hari. (Ray) Post Date : 03 Oktober 2012 |