CIPUTAT - Untuk mengatasi masalah sampah, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sedang membangun tempat pembuangan akhir (TPA) di wilayah Cipeucang, Banten. "Saat ini masih dalam tahap pengerjaan," ujar Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangsel Nur Selamet, Jumat (17/6).
Kendati begitu, Nur enggan merinci lebih jauh perkembangan TPA Cipeucang tersebut. Solusi sampah untuk saat ini, kata Nur, pihaknya menempatkan sejumlah bak arm roll di beberapa lokasi.
Bak tersebut menjadi media sementara untuk menampung sampah. "Sampah-sampah akan ditampung di bak arm roll, nanti petugas kami akan mengangkutnya," ujarnya.Saat ini, lanjut Nur, penempatan bak tersebut hanya ada di wilayah Ciputat, terutama di Jalan Otista dan kawasan di belakang Plaza Ciputat.
Dari hasil pantauan Republika, bak arm roll yang terdapat di Jalan Otista terlihat penuh oleh tumpukan sampah. Tak hanya bau tak sedap, gundukan itu juga mengeluarkan cairan berbau busuk dengan lalat hijau yang terlihat beterbangan mengitari tumpukan tersebut. Menurut pengakuan pedagang sekitar, sampah tersebut dibersihkan oleh petugas setiap harinya, namun tidak jelas waktunya.
Menurut Nur, jadwal pengangkutan telah ditentukan oleh pihaknya. Pada pukul 05.30 WIB, pengangkutan dilakukan dari Ciputat hingga perbatasan DKI Jakarta. "Pada jam ini, kami juga mengangkut sampah dari Kantor Wali Kota, Panorama, dan Serpong," ungkapnya.
Petugas pengangkutan juga bekerja pada pukul 07.30 dan 08.30 WIB. "Dari jam ini, petugas mengangkut mulai dari kawasan perkantoran, Kelurahan Pamulang, hingga Pasar Serpong," kata Nur.
Namun, kekurangan petugas menjadi kendala ketertiban jadwal pengangkutan. Soal ini, Heru, seorang pedagang di Pasar Ciputat, berkomentar, jadwal pengangkutan sering tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. "Pada pukul 11.00 WIB, sampah masih bertumpukan di wilayah Ciputat," ujar dia.
Heru pun merasa terganggu dengan kehadiran bak sampah tersebut. "Masak saya jualan di samping bak sampah," ujarnya.Karena keberadaan bak ini, para pembeli enggan berbelanja di kiosnya. "Saya saja nggak tahan sama baunya, apalagi yang mau beli," ungkap Heru menampakkan raut kesal.
Alawiyah, seorang warga Ciputat, berharap, Pemkot Tangsel segera menuntaskan masalah ini. Dalam kurun waktu 10 tahun ini, tambahnya, Tangsel terkenal dengan banyaknya sampah menumpuk. "Di trotoar jalan saja, banyak tumpukan sampah yang telah dibungkus plastik," kata Alawiyah. Namun, dia tidak putus asa. "Saya selalu berharap agar Tangsel menjadi kota yang bersih dan indah." endah hapsari
Post Date : 20 Juni 2011
|