Tanggul Sungai Perawan Jebol

Sumber:Pikiran Rakyat - 25 Januari 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
INDRAMAYU, (PR).- Setelah banjir melanda lima desa di Kec. Terisi dan Gabuswetan Kab. Indramayu, Rabu (23/1) lalu, akibat Sungai Cilalanang dan Cipanas meluap, air bah kembali melanda kawasan lainnya di Indramayu, Kamis (24/1) kemarin.

Banjir kemarin, disebabkan jebolnya tanggul Sungai Perawan sepanjang 65 meter dan mengakibatkan sedikitnya 192 rumah di Desa Soge, Kec. Kandanghaur terendam air.

Banjir yang melanda Desa Soge sekitar pukul 2.30 WIB itu, selain merendam ratusan rumah juga menenggelamkan 270 hektare persawahan serta sebuah sekolah. Ketinggian air rata-rata mencapai lebih dari 1 meter.

Meski tidak ada korban jiwa, kerugian akibat bencana itu diperkirakan cukup besar. Hingga Kamis (24/1) siang, warga masih bertahan di lokasi pengungsian karena takut terjadi banjir bandang menyusul semakin tingginya permukaan air Sungai Perawan.

Banjir yang menerjang Desa Soge terjadi saat sebagian besar penduduknya sedang tertidur lelap. Hampir seluruh warga, terutama wanita dan anak-anak, mengaku panik ketika tiba-tiba desa mereka disergap air akibat jebolnya tanggul.

Karena derasnya air, dalam sekejap Desa Soge terendam banjir. Kondisi itu membuat warga khawatir. Untuk menghindari terjangan air bah, warga berhamburan menyelamatkan diri menuju ke lokasi yang lebih aman. "Ketika mendengar suara kentongan dipukul bertalu-talu, sambil menggendong bayi saya berlari menuju lokasi yang aman. Sebab saat itu air sudah masuk ke dalam rumah setinggi betis," ungkap Kartini (33), warga setempat.

Menurut Kartini, banjir yang terjadi kemarin merupakan kejadian ketiga kalinya sejak Januari 2008. Banjir kemarin tercatat paling besar, karena air yang merendam desa mereka rata-rata mencapai di atas satu meter. Sehingga, seluruh warga memilih mengungsi ke tempat yang aman.

Camat Kandanghaur, Aris Tarmidi, S.H., mengatakan, dari hasil pendataan Satuan Pelaksanaan Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) kecamatan setempat, sebanyak 192 rumah dan sebuah sekolah terendam. Sedangkan areal persawahan dengan usia tanam rata-rata satu hingga tiga minggu yang terendam ada sebanyak 270 ha.

Sementara itu, Sekretaris Satkorlak PBP Kab. Indramayu, Drs. H. Ari Nurzaman mengatakan, penanganan banjir di Desa Soge sudah dilakukan ketika pihaknya menerima laporan. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengevakuasi seluruh warga untuk menghindari terjadinya korban jiwa. (A-96)



Post Date : 25 Januari 2008