|
Jakarta, Kompas - Warga Jakarta, khususnya yang berada di sekitar sungai, diimbau untuk berhati-hati dan waspada menghadapi musim hujan sekarang ini. Sebab, sejumlah tanggul saat ini dalam kondisi rawan longsor, sementara sejumlah situ juga mendangkal. Pimpinan Proyek Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai PIPWSCC Departemen PU Bambang Sutjipto Yuwono mengatakan, jika tanggul lemah dan terus-menerus terlimpas air, lama-kelamaan akan longsor juga. Dia lalu menyebut tanggul di Sungai Laya (disebut warga Sungai Suwuk) di Kelurahan Pekayon Pasar Rebo, juga tanggul di sejumlah titik di saluran air mulai Kramat Jati hingga Depok. "Seandainya tidak longsor pun tanggul memang rawan dilimpasi air. Kalau tanggul lemah, ya bisa longsor juga," kata Bambang, Selasa (14/12). Sungai yang rawan meluap antara lain Sungai Sunter di Jalan Yos Sudarso, lalu Kali Pesanggrahan di daerah Rawa Buaya, juga di beberapa titik di Kali Mookervart dan Cengkareng Drain. Itu belum Kali Cipinang yang menyempit di sejumlah daerah, juga Kali Krukut yang kalau melimpas bisa membanjiri Mampang hingga Pejompongan. "Kalau air di Cengkareng Drain penuh, air dari Kali Mookervart tidak akan bisa mengalir ke sana, dan pasti melimpas. Akibatnya, Jalan Daan Mogot kebanjiran," katanya. Sementara itu, Pimpro Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Air PIPWSCC Suwardi S Soekandar mengatakan, situ-situ juga sudah saatnya direhabilitasi, yaitu dengan memperluas dan memperdalam. Saat ini ada 200 situ di Jabodetabek, namun khusus untuk Jakarta sudah dikelola sendiri oleh Dinas PU DKI Jakarta. Suwardi mengatakan, pihaknya sedang merehabilitasi beberapa situ seperti Situ Kemuning di Bogor, Bojongsari, dan Pengasinan di Depok, Kelapa Dua di Tangerang, Ciriung dan Wanaherang di Bogor. Namun, dari luas situ sekitar 20-an hektar, baru 3-7 hektar yang direhabilitasi mengingat terbatasnya dana. (IVV) Post Date : 15 Desember 2004 |