|
Bekasi, Kompas - Derasnya limpasan air Kali Bekasi, Jawa Barat, menjebol sejumlah tanggul di sejumlah kompleks perumahan di Bekasi, yang dilalui sungai itu. Luapan air juga menambah jumlah lokasi yang terendam banjir. Hingga Sabtu (3/2) malam, banjir merendam sedikitnya 30 kompleks perumahan. Perumahan yang terpantau terendam banjir antara lain di Kecamatan Jatiasih dan Bekasi Selatan. Debit air dan ketinggian air di Kali Bekasi melonjak lantaran debit air di dua sungai induknya di Bogor, yakni Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas, bertambah. Di Jatiasih, banjir menggenangi rumah warga di perumahan Vila Nusa Indah, Pondok Gede Permai, Kemang Ifi Graha/Pondok Benda, dan Pondok Mitra Lestari. Sedangkan di Bekasi Selatan, Perum Jaka Kencana Kompleks Depnaker di Jakasetia juga terendam luapan Kali Bekasi. Ketinggian air bervariasi, mulai dari sebatas mata kaki hingga setinggi atap rumah. Di sejumlah lokasi, seperti di Pondok Gede Permai, ketinggian air mencapai dua meter lebih. Tingginya debit air itu membuat petugas Bendung Kali Bekasi harus membuka ketiga pintu air. Akibatnya, air juga merendam sebagian kompleks perumahan di Kelurahan Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan. Menurut Agus Supriyadi, warga kompleks Bumi Satria Kencana, Kayuringin Jaya, ketinggian air bah di kompleksnya mencapai 1,5 meter. Air bah di kompleks ini merendam tujuh dari 10 RT. Agus dan keluarganya "mengungsi" ke lantai dua rumahnya. Jaringan listrik dipadamkan sejak Jumat siang saat banjir datang. Banjir itu, kata Agus, terjadi karena pengembang tak menormalisasi sungai. Selain itu, pintu air yang dahulu digunakan untuk mengendalikan banjir kini dipakai sebagai lahan usaha. Endang, warga perumahan Kemang Pramata, Bekasi, mengakui, air juga terus meninggi. Jika Sabtu siang air masih berada di pos satpam, yang berjarak 300 meter dari rumahnya di Jalan Kemang III, pada malam hari air mendekati jalan di depan rumah dan ketinggian semata kaki. Sementara itu, keluarga Anton dan Wawa dengan dua anaknya di Bojong Indah, Rawa Buaya, Jakarta Barat, kini kritis. Rumahnya yang hanya satu lantai terendam air setinggi dua meter sehingga mereka terpaksa bertahan di dek dekat atap yang biasa dipakai untuk menjemur pakaian. "Mereka kedinginan, tak ada makanan dan pakaian. Mereka perlu dievakuasi secepatnya," kata Bambang, adik Wawa, di Pasar Minggu. Ada 30 kompleks Luapan Kali Bekasi memperparah banjir di Bekasi. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bekasi Achmad Zulnaini mengakui, jumlah lokasi banjir di wilayah itu bertambah. Sedikitnya 30 kompleks perumahan terendam air. Laporan Pos Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi di Dinas Sosial, Perlindungan, dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bekasi menunjukkan, banjir melanda 11 kecamatan di kota itu. Satu-satunya kecamatan yang tak dilanda banjir adalah Jatisampurna. Ratusan warga dilaporkan masih mengungsi. Di Bekasi Barat, banjir sejak Rabu malam hingga Sabtu masih dialami warga perumahan Harapan Baru I, Harapan Baru II, dan Duta Kranji. Di Bekasi Timur, warga Karang Kitri tertahan di tempat pengungsian. Sampai Sabtu, banjir di Kota Bekasi menelan tiga korban jiwa. Bayu, warga Kelurahan Pejuang, Medan Satria, terseret arus Kali Blencong, Kamis lalu. Korban lainnya adalah Ade Sulaeman dari Kampung Dua, Jakasampurna, Bekasi Barat, dan Diana Herawati, warga Kampung Cakung, Sumur Batu, Bantar Gebang, yang hanyut hari Jumat lalu. Banjir juga semakin merusak infrastruktur, terutama jalan di Kota Bekasi. Di Kabupaten Bekasi, sekitar 4.000 hektar sawah di Desa Bunibakti, Kedungpengawas, dan Kedungjaya, Kecamatan Babelan, juga terendam air. Menurut Sakih, warga Bunibakti, banjir akibat luapan Kali CBL. (cok/cal) Post Date : 04 Februari 2007 |