|
Depok, Kompas - Tanggul Kali Laya di Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok, jebol, Selasa (13/11) dini hari, menyebabkan puluhan rumah warga di Perumahan Bukit Cengkeh 2 kebanjiran. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi pukul 00.00 itu. Warga menilai tanggul jebol karena pengerjaan proyek revitalisasi kali tidak beres. Dari pantauan, tanggul atau turap sungai yang jebol itu berada di salah satu titik yang sedang dilaksanakan proyek revitalisasi, berupa penembokan tanggul atau turap. Tanggul jebol selebar sekitar 7 meter. Air kali langsung tumpah membanjiri puluhan rumah di RW 2 dan RW 16. Tidak ada korban jiwa, tetapi warga banyak yang kehilangan harta benda. Motor, peralatan elektronik seperti televisi, kulkas, dan komputer, serta perabotan rusak akibat terendam air. ”Suaranya gemuruh, tiba-tiba saja air masuk rumah,” kata Krisna (53), warga RT 006 RW 16 yang rumahnya berseberangan dengan tanggul yang jebol. Krisna menduga ada ketidakberesan dalam proyek pembuatan tanggul. Menurut dia, dari sekitar pukul 23.00 memang sudah ada tanda-tanda tanggul akan jebol. Warga sempat bersiap dengan memasang tanggul dari karung di halaman rumah saat melihat ada rembesan air. Satuan Tugas Banjir Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok kesulitan memasang tanggul darurat. Seluruh aliran Kali Laya langsung mengalir ke arah permukiman warga. Tidak seperti saat kejadian, air kemarin hanya membanjiri jalan di Blok A mengalir menuju Kali Jantung di tengah kompleks perumahan. Hingga petang, tanggul yang jebol belum bisa ditutup. Derasnya air membuat Satgas kesulitan mengangkut material ke lokasi tanggul yang jebol. Mereka harus membawa satu-satu pecahan batu kali sebesar helm sepeda motor melewati derasnya aliran air. ”Kami belum tahu sampai kapan bisa tertutup karena truk tidak bisa lewat. Jalan sudah hancur tergerus air,” kata Asmawi, komandan satgas. Revitalisasi Rp 2,38 miliar Kepala RW 16 Arifin mengatakan, di tanggul yang jebol itu memang tengah dikerjakan proyek revitalisasi kali. ”Sedang dibangun tembok tanggul. Kami herannya kenapa pembangunannya tidak lebih awal, justru saat sudah memasuki musim hujan saat air sudah banyak,” katanya. Di dekat tanggul yang jebol terdapat satu plang pengumuman soal proyek itu. Dalam plang tertulis pekerjaan revitalisasi Kali Laya ke hulu Kelurahan Tugu dengan biaya Rp 2,38 miliar. Tujuan proyek adalah memperlancar aliran air dan mengurangi daerah genangan atau banjir. Di plang juga tertulis pelaksana proyek itu PT Batrat Jaya Sejahtera adapun konsultan pengawas PT Wahana Prakarsa Utama. Anggota DPRD Kota Depok, Siswanto, mengatakan, pihaknya telah beberapa kali mendesak Pemkot Depok agar segera membereskan persoalan Kali Laya. ”Setiap tahun dianggarkan, tetapi tidak beres-beres. Kami minta agar wali kota mengevaluasi kerja dinas. Sepertinya proyek revitalisasi itu tidak beres,” kata Siswanto yang juga tinggal di Perumahan Bukit Cengkeh. Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail membantah penyebab tanggul jebol adalah karena proyek revitalisasi kali itu tidak beres. ”Dari informasi bukan karena pengerjaan proyeknya,” ujar Nur Mahmudi. Menurut Nur Mahmudi, jebolnya tanggul karena air Kali Laya yang tidak bisa mengalir lancar akibat penyempitan muara kali di sekitar Pasar Pal. ”Kami sudah berupaya untuk melakukan pelebaran di sekitar Pasar Pal, tetapi terhambat pembebasan lahan, padahal sudah dianggarkan. Kami harap kesadaran warga,” katanya. Selain penyempitan, penyumbatan aliran akibat tumpukan sampah juga membuat tanggul kian kritis. Ia menambahkan, jika pelebaran di muara sudah selesai, diharapkan tidak ada lagi tanggul jebol. (RAY) Post Date : 14 November 2012 |