|
DENPASAR - Petaka itu akhirnya datang. Jalan Pura Demak yang berlokasi di sebelah Tukad Mati yang selalu mendapat kiriman air bah, kini terendam. Guyuran hujan deras Senin (14/1) malam lalu mengakibatkan Jalan Pura Demak kebanjiran. Dari tiga kali banjir besar yang merendam kawasan tersebut sejak dua bulan terakhir, banjir kali ini paling parah. Bahkan genangan air sampai menerobos masuk ke rumah warga. "Tanggul di Tukad Mati jebol," kata Toger, salah seorang warga sekitar, siang kemarin. Padahal, ketika banjir pada 25 Desember 2007 lalu, tanggul Tukad Mati sudah jebol di tiga titik. Saat itu, luberan air baru bisa dihentikan setelah Dinas PU Kota Denpasar menyumpalnya dengan 3.000 karung pasir. Namun kali ini, jebolnya tanggul Tukad Mati lebih parah lagi. Meski hanya satu titik, tapi lebarnya mencapai 30 meter. Tak heran, jika luapan air yang menghantam Jalan Pura Demak mencapai ketinggian sekitar satu meter. Hampir setinggi dada orang dewasa. Agus, salah seorang warga sekitar mengatakan, luapan air mulai dirasakan sejak, Senin (14/1) malam lalu sekitar pukul 22.00. Lantaran hujan deras tak kunjung berhenti, genangan air kian bertambah. "Puncaknya sekitar pukul 03.00 dini hari kemarin," kata Agus. Hal senada juga diungkapkan Agung. Lelaki paruh baya ini mengatakan, sekitar pukul 03.00 air mulai menerjang masuk ke dalam rumahnya. "Saat saya keluar rumah, saya melihat petugas Tim SAR hilir mudik menggunakan perahu karet," imbuhnya. Sementara itu, dari pantauan koran ini di lapangan, hingga Selasa siang kemarin sekitar pukul 10.00, genangan air masih menyentuh lutut orang dewasa. Beberapa pengendara motor terpaksa mendorong kendaraanya. Tak hanya itu. Beberapa warga juga terlihat membersihkan mobil mereka yang basah kuyup. "Tadi malam (kemarin) airnya sampai masuk ke dalam mobil, dan merendam mesin," kata salah seorang warga sambil mengeringkan jok mobilnya. Selain itu, beberapa truk milik Dinas PU juga terlihat hilir mudik. Dibantu mobil patroli milik satpol PP, mereka terlihat mengangkut pasir dan batu krikil, lengkap dengan ribuan karungnya. "Kita sudah siapkan 5.500 karung pasir untuk menyumbat tanggul yang jebol," kata Kasubdin Pengairan Dinas PU Kota Denpasar I Made Sutama yang koran ini temui di lokasi. Meski hanya satu titik yang jebol, namun kondisinya sangat parah. Sebanyak 40 personel Dinas PU dikerahkan. Apa nggak ada niat membuat tanggul permanen? Menanggapi hal itu, Sutama mengatakan, rencana membuat tanggul permanen memang sudah ada. Bahkan Dinas PU Provinsi telah menganggarkan sejumlah dana di APBD 2008 ini. "Karena ini sungai lintas kabupaten, jadinya pihak provinsi yang memiliki tanggung jawab membuat tanggul," pungkasnya,. Di tempat terpisah, Kepala satuan pelaksana penggulangan bencana dan pengungsian (satlak PBP) Kota Denpasar I Nyoman Aryana mengakui, jebolnya tanggul Tukad Mati kali ini cukup parah. "Pukul 04.00 tadi (kemarin) saya sudah di lokasi, setelah ditelepon call centre," katanya. Begitu tiba, Aryana yang juga Sekkota Denpasar ini langsung minta bantuan tim SAR, Brimob, dan Tagana PMI. Pasalnya, untuk meninjau lokasi jebolnya tanggul, hanya bisa dilalui menggunakan perahu karet. "Kedalaman air dekat tanggul yang jebol setinggi leher orang dewasa, jadi harus pakai perahu karet," terangnya. Meski demikian, tidak ada warga yang terpaksa diungsikan. Sedangkan untuk pembuatan tanggul permanen, Sekkota mengatakan, jika pihak provinsi telah menganggarkan dana sekitar Rp 3,5 miliar.(cas) Post Date : 16 Januari 2008 |