|
[BEIJING] Otoritas Tiongkok memerintahkan para pekerja darurat untuk memperkuat tanggul dan pompa air, serta proses evakuasi puluhan ribu warga. Lebih dari 40 sungai di Tiongkok dilaporkan mengalami peningkatan ketinggian permukaan air. Selan itu, curah hujan tinggi diperkirakan terus berlanjut hingga beberapa hari ke depan. Kantor berita Xinhua mengutip keterangan Pusat Meteorologi Nasional menyebutkan jumlah korban tewas atau hilang akibat banjir sudah mencapai lebih dari 200 orang. Namun, Kementerian Hubungan Masyarakat Tiongkok menyebutkan jumlah korban tewas hingga Selasa (17/6), baru mencapai 63 orang, dengan 13 orang hilang. "Kita harus tetap berkepala jernih dan tidak meremehkan ancaman serius banjir serta situasi bencana," kata Wakil Perdana Menteri Hui Liangyu. Lebih dari 1,66 juta orang telah dievakuasi. Sekitar 1 juta hektare lahan pertanian terendam banjir serta 67.000 rumah rusak. Kementerian Hubungan Masyarakat Tiongkok mengatakan banjir yang terjadi sekarang ini merupakan banjir ter- buruk dalam satu dekade. Kerugian ekonomi diperkirakan mencapai US$ 2,1 miliar. Tapi, dampak banjir belum terlihat lebih berat dibandingkan tahun 2005 dengan sedikitnya 536 orang tewas atau pada 1998 dengan 4.150 korban tewas. Namun, banjir tahun ini menjadi bencana yang buruk karena menambah rentetan bencana yang terjadi sejak awal 2008, dengan badai salju, Februari dan gempa bumi yang mengakibatkan 70.000 korban tewas. Hui memerintahkan segera dievakuasinya warga yang bermukim di sekitar kawasan rawan banjir. [AP/B-14] Post Date : 18 Juni 2008 |