Tangerang Selatan Gandeng Investor Singapura untuk Tangani Sampah

Sumber:Kompas - 11 Februari 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

Tangerang, Kompas - Setelah kewalahan menangani sampah yang menumpuk di wilayahnya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan berencana menggandeng investor swasta Singapura untuk mengolah sampah. Penduduk Tangerang Selatan setiap hari memproduksi sekitar 400 meter kubik sampah per hari.

Pengolahan sampah akan dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Setu, di lahan seluas 2,4 hektar. Pada tahap awal, sampah akan dikelola menjadi kompos. Setahun kemudian, sampah dikelola untuk menghasilkan listrik.

”Pihak swasta dari Singapura ini sudah memaparkan rencana mereka untuk mengolah sampah Tangerang Selatan. Kami setuju dengan penawaran mereka. Saat ini, tinggal menunggu kerja sama diformalkan,” kata penjabat Wali Kota Tangerang Selatan, Shaleh MT, di Tangerang, Rabu (10/2). Namun, Shaleh belum bersedia menyebutkan nama perusahaan swasta Singapura itu karena permintaan investor.

Secara terpisah, Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan Pemkot Tangerang Selatan Ahadi mengatakan, saat ini sedang dibahas materi kerja sama tersebut. ”Jika pembahasan selesai, secepat mungkin akan dilakukan penandatanganan kerja sama,” kata Ahadi.

Tanpa biaya

Shaleh mengatakan, sejumlah investor telah mengajukan tawaran kerja sama untuk mengelola sampah. Namun, Pemkot Tangerang Selatan menjatuhkan pilihan kepada investor Singapura karena penawaran mereka lebih baik dari investor lain.

”Kami tidak mengeluarkan uang sepeser pun dalam kerja sama dengan pihak swasta Singapura. Kami hanya menyediakan lahan seluas 1,2 hektar dari 2,4 hektar TPA Cipeucang,” ujar Shaleh.

Tawaran itu lebih menarik daripada yang diajukan investor dari Bandung. Dalam tawarannya, investor ini mewajibkan Pemkot Tangerang Selatan membayar Rp 75.000 per truk sampah.

Shaleh mengatakan, kerja sama pengolahan sampah ini akan efektif tahun depan. Jika kesepakatan kerja sama sudah ditandatangani, investor Singapura akan memasang peralatan terkait dengan pengolahan sampah di TPA Cipeucang.

”Hasil studi mereka, sampah Tangerang Selatan sudah memenuhi persyaratan, yakni sekitar 400 ton per hari untuk menghasilkan energi listrik sebesar 22 megawatt,” kata Shaleh.

Singapura menanamkan investasi sekitar Rp 500 miliar. Dari investasi itu, mereka akan menjual energi listrik itu kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). ”Harga jualnya menjadi kewenangan Singapura dengan PLN,” kata Shaleh.

Pantauan Kompas, sampah masih menumpuk di sejumlah lahan pembuangan sementara, seperti di Jalan Raya Serpong, Pamulang, Pasar Cimanggis dan Pasar Ciputat, serta Pondok Kacang. (PIN)



Post Date : 11 Februari 2010