Tanah Beddu Amang Dijadikan Drainase

Sumber:Fajar - 29 Desember 2005
Kategori:Drainase
MAKASSAR -- Pemkot bekerja sama dengan Dinas Kimpraswil terus membenahi pembuatan drainase darurat di Jl Sutami. Drainase darurat ini dikerjakan untuk memberi saluran akibat genangan air yang merambat hingga di atas jalan.

Ternyata, salah satu lahan atau tanah yang ikut dijadikan jalur drainase itu milik Beddu Amang. Lahan milik mantan kabulog tersebut seluas delapan hektare itu digali sepanjang 200 meter oleh para pekerja.

Puluhan Polisi Pamong Praja (Pol PP) ikut mengerjakan penggalian tersebut. Sementara di depan KPTM, para pekerja mulai memasang ring-ring jalur keluarnya dibantu masyarakat setempat.

Sementara itu, kepemilikan lahan Beddu Amang diungkapkan Kepala Kantor Kecamatan (Camat) Tamalanrea, Muh Sabri saat memberi laporan kepada Wakil Walikota (wawali) Makassar Andi Herry Iskandar saat meninjau lokasi, Rabu 28 Desember.

"Kami telah melakukan koordinasi dengan pihak yang punya lahan, yakni yang mengelola lahan Pak Beddu Amang. Kami sempat mendapatkan resistensi, tapi setelah mendapat penjelasan, maka pihak pengelola lahan Beddu Amang setuju diambil lahannya dijadikan drainase sekitar 200 meter," jelas Sabri.

Wawali memberikan jaminan bahwa mulai hari ini Jl Sutami tak akan tergenang lagi. "Insya Allah, pembuatan drainase darurat ini rampung sore nanti (kemarin, red). Besok (hari ini, red) berdasar data teknis dari Dinas PU Makassar, Jl Sutami tak banjir lagi," jamin Herry.

Belasan titik galian drainase dan 15 gudang jadi sasaran pembuatan drainase. Berdasarkan pantauan Fajar, sekitar pukul 16.00 Wita, genangan air di Jl Sutami mulai berkurang. Namun, kemacetan arus lalu lintas belum bisa diatasi. Kemacetan tersebut bukan disebabkan banjir, tapi jalan rusak atau berlubang akibat genangan air.

"Semua pengendara menghindari lubang di Jl Sutami, makanya, kemacetan tak bisa dihindari," ujar Kepala Dinas PU Makassar Ir Kusaiyyeng.

Kemacetan di Jl Sutami berimbas di kawasan Daya dan sekitarnya. Khususnya pagi hari, sepanjang Jl Perintis Kemerdekaan, mulai dari perempatan Daya sampai Tello, volume kendaraan bertambah. Kendaraan bergerak lamban karena terjebak macet.

Sesuai pantauan Fajar, kemacetan di sekitar Jl Perintis ini merupakan imbas dari kemacetan di Jl Sutami. Beberapa kendaraan dari luar kota memilih Jl Perintis untuk menghindari kemacetan di Jl Sutami. Kendaraan dari arah Terminal Regional Daya juga diarahkan ke Baddoka Daya. Akibatnya sepanjang perbatasan, suasana macet tak terhindarkan.

Kasubnit Lantas Polwiltabes Iptu Mustafa Sani mengatakan kemacetan di Jl Perintis merupakan imbas dari Jl Sutami. "Kepadatan arus lalu lintas akibat meningkatnya volume kendaraan dari Jl Sutami yang rusak sehingga kendaraan roda tujuh (truk) terhalang oleh kendaraan lain. Truk-truk itu tidak bisa melintas," katanya Rabu 28 Desember.

Lain halnya pada situasi normal, traffic light di setiap perempatan tetap lancar yang disesuaikan dengan situasi kendaraan yang ada. "Khusus angkutan kampus Unhas putar arah pada pembatas jalan sehingga arus lalu lintas sangat padat dipagi hari, akan tetapi jika situasi normal tidak ditemui kemacetan," ujarnya. Sumber : (sul-syn-pl05)

Post Date : 29 Desember 2005