|
[BEKASI] Ratusan hektare tambak ikan dan udang di lima desa di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tenggelam dilanda air laut pasang (rob). Ketinggian air pasang di situ hingga Kamis (5/6) pagi mencapai 30 sentimeter (cm). Lima desa yang terendam di pinggir pantai utara laut Jawa itu, Desa Pantai Bahagia, Pantai Mekar, Pantai Sederhana, Pantai Harapan Jaya, dan Pantai Bhakti. Pemerintah setempat menyatakan lima desa itu berstatus waspada banjir. "Mudah-mudahan ketinggian air pasang tidak meningkat lagi. Air mulai naik malam hari dan siang hari surut. Petugas penyelamat juga sudah siap siaga bila banjir besar datang," ujar Camat Muara Gembong Mujahirin kepada SP Rabu pagi. Regu penyelamat itu disebar di tiap desa. Disebutkan, rata-rata tambak yang ikannya terbawa air laut seluas 150 ha setiap desa. Kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Kepala Desa Pantai Bakti Supriatna mengatakan, dua pekan ini para nelayan tidak bisa melaut akibat besarnya ombak. Padahal, mata pencaharian warganya lebih banyak dari hasil melaut. 1.200 Rumah Terendam Sementara itu, sebanyak 1.200 rumah di Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Tangerang, masih terendam rob. Hingga berita ini diturunkan, ketinggian air hanya berkisar 5 cm saja, sebelumnya setinggi 30 cm. "Mudah-mudahan pasangnya tidak datang lagi," kata Komariah, warga Kampung Cheng In Dadap. Menurutnya, air merendam kampung mereka sejak empat hari lalu dengan ketinggian hingga 30 cm. Namun, mereka tidak mengungsi karena sudah terbiasa dengan air pasang. Hanya saja mereka berharap pemerintah segera membangun tanggul supaya rob tidak lagi menggenangi kampung mereka yang penduduknya mayoritas bekerja sebagai nelayan. Sementara itu, pasang di pantai utara Tangerang saat ini tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas di Jalan Tol Sedyatmo yang menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, beda dengan pasang pada 8 Mei lalu. Humas PT Angkasa Pura II Trisno Hadi kepada SP, Kamis (5/6) pagi mengatakan, sejauh ini Jalan Tol Sedyatmo juga lancar tidak ada genangan air. Kalaupun terjadi kemacetan, hanya karena kepadatan lalu lintas. Muara Baru Banjir air laut pasang (Rob ) mencapai puncaknya setinggi 1-1,5 meter pada Rabu (4/6) antara pukul 23.00-24.00 WIB. Pada Kamis (5/6) pukul 01.00 WIB, rob perlahan-lahan surut. "Terdapat empat RT di RW 17 yang sampai saat ini kebanjiran, yaitu RT 17, 18,19 dan 20. Tinggi rob bervariasi 5-50 cm. Rob di sana berasal dari luapan kali di Pasar Ikan," kata relawan PMI Jakarta Utara Panca kepada SP Kamis pagi. Sementara itu, di Kantor RW 17 yang berfungsi sebagai posko pengobatan pada 3-4 Juni kemarin terdapat 96 warga berobat gratis. Saat ini terdapat 15 relawan PMI Jakut bertugas berkeliling memantau tiga titik rob, yaitu Pasar Ikan, Pasar Elektro, dan Gedung Pompa Waduk Pluit. Berdasarkan pantauan SP hingga berita ini diturunkan, rob setinggi 5-50 cm masih menggenangi jalan raya di depan Kantor RW 17, Pasar Elektro, dan pintu masuk menuju Pelabuhan Muara Baru. Penyebabnya tiga wilayah itu letaknya lebih rendah dari wilayah lain. [HTS/IGK/132/Y-4] Post Date : 05 Juni 2008 |