|
MAKASSAR – Kecamatan Rappocini dan Tamalate Kota Makassar bagian selatan mengalami krisis air bersih pascahujan deras yang mengguyur sepanjang enam hari terakhir. Sejak kemari pagi, ribuan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar, khususnya yang tinggal sebelah timur di dua kecamatan tidak mendapatkan pasokan air bersih.Air PDAM rata-rata tidak mengalir di asrama dan kos mahasiswa di Kelurahan Manuruki, Parang Tambung,dan Mangasa. Demikian juga dengan di rumah warga yang tidak memiliki mesin penarik air. “Sejak pagi tidak mengalir. Biasanya ada menetes sedikit, tetapi sekarang tidak ada sama sekali. Padahal sudah mau sore,” kata Sukmawati, mahasiswi Universitas Negeri Makassar (UNM) yang tinggal di Pondok Turatea, Jalan Mamoa Raya, Kelurahan Mangasa kepada SINDO,kemarin. Terhambatnya air PDAM juga juga menimpa permukiman warga di Kelurahan Karunrung, KecamatanRappocini. “Saya sementara bersihkan kolam, tibatiba air berhenti mengalir.Saya heran, banjir di mana-mana, tapi tidak ada untuk dipakai mandi,” ujar Sudirman yang tinggal di Jalan Karunrung. Sementara itu,Humas PDAM KotaMakassarMuhammadIdris Tahir yang dikonfirmasi membenarkan adanya gangguan layanan air bersih kepada pelanggan yang berdomisili di kawasan selatan kota, khususnya di Tamalate dan Rappocini. Gangguan itu diakibatkan, pasokan air baku dari bendungan Bilibili Gowa mengalami tingkat kekeruhan yang sudah di atas ambang batas yakni mencapai 11.800 NTU. “Sekitar 80% air baku yang masuk ke mesin penjernihan adalah lumpur. Hal ini yang membuat produksi air di IPA V Somba Opu dikurangi sampai 50% dari normalnya 1.200 liter/ detik menjadi maksimal hanya 600 liter/perdetik,”jelasnya. Hanya saja, Idris tidak mengetahui jumlah pelanggan yangterganggu. “Semuapelanggan tetap dilayani, namun karena produksi air menurun, sehingga hanya yang pakai mesin yang bisa menarik,”jelasnya. Karena itu,dia meminta kepada warga Tamalate dan Rappocini untuk menghubungi kantor Wilayah III PDAM Jalan Racing Centre atau Wilayah IV Jalan Ratulangi apabila mengalami krisis air. PDAM, lanjut Idris, akan mengantarkan air bersih dengan menggunakan mobil tangki. Saat ini,PDAM memiliki delapan unit mobil tangki dengan kapasitas 4-6 meter kubik.Idris mengatakan produksi air akan kembali normal apabila tingkat kekeruhan air di bendungan Bilibili mulai turun. supyan umar Post Date : 07 Januari 2013 |