|
Jakarta, Kompas - Menciptakan kepedulian warga supaya mau mengelola sampah sejak di rumah masing-masing bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun upaya untuk mengajak masyarakat untuk mulai mengurangi dan memanfaatkan potensi sampah harus mulai dijalankan dengan serius sejak sekarang. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menciptakan kader-kader lingkungan yang akan menjadi penggerak. Kader lingkungan inilah yang memberikan contoh nyata dan tanpa putus asa menyosialisasikan pentingnya mengelola sampah mulai dari rumah dan lingkungan sekitar. Ny Sidik (58), warga Cempaka Putih Barat RT 07 RW 09, Jakarta Pusat, Senin (16/10), mengatakan, baru dua minggu belakangan ini delapan RT di RW 07 mulai menjalankan pengelolaan sampah. Di setiap RT ada dua kader lingkungan yang proaktif mengajak warga untuk mau memilah dan membuang sampah basah ke komposter atau alat pembuat kompos yang disediakan. "Bukan pekerjaan mudah untuk mengajak warga mengubah kebiasaan membuang sampah. Alasannya, ngapain repot ngurusin sampah karena dengan bayar Rp 3.000 saja, sampah diangkut petugas," tutur kader lingkungan yang dibina Yayasan Unilever Peduli dalam program Jakarta Green and Clean ini. Sampai saat ini, baru lima keluarga yang mau diajak untuk membuang sampah basah di komposter. Padahal, satu komposter berukuran 120 liter itu dibuat untuk 10 keluarga. "Kami tidak akan berhenti mengajak warga. Bisa saja awalnya sedikit, tetapi jika terus dilakukan warga lain bisa tertarik," ujarnya. (ELN) Post Date : 17 Oktober 2006 |