|
GUNUNGKIDUL - Sekitar Mei 2006, pengeboran air bawah tanah di Bribin, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, sudah mulai dioperasikan untuk mencukupi kekurangan air yang ada di wilayah tersebut. Dengan demikian, masyarakat Gunungkidul tidak lagi kekurangan air. Karena, air bawah tanah itu nantinya akan disalurkan ke rumah-rumah penduduk melalui pipa-pipa yang dikelola PDAM. Demikian diungkapkan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada penyerahan bantuan 120 tangki bak penampungan air dan penyerahan enam unit mobil tanki air dari Bank BNI, yang dipusatkan di Balai Desa Pampang, Paliyan, Gunungkidul, Senin kemarin. Hadir dalam penyerahan sumbangan BNI tersebut, Direktur Utama BNI, Sigit Pramono, dan Bupati Gunungkidul, Soeharto, serta sejumlah pejabat setempat. Dalam kesempatan itu, BNI memberi sumbangan berupa 120 bak air berkapasitas 15 ribu liter, tersebar di 120 lokasi yang ada di wilayah Gunungkidul. Adapun enam unit mobil tangki air bersih berkapasitas 5.000 liter, dioperasikan oleh Pemkab Gunungkidul. Selain itu, BNI juga memberi bantuan kepada 33 kelompok usaha mikro sebesar Rp 740 juta yang diambilkan dari keuntungan dua persen bank tersebut. Lebih lanjut Sultan mengatakan, pengoperasian penyedotan sungai bawah tanah di Bribin baru merupakan tahap pertama. Karena, pada tahap kedua segera akan dilakukan di sungai bawah tanah di Seropan. ''Setelah pengoperasian pertama selesai, kami segera akan mengoperasikan lagi sungai bawah tanah di Seropan,'' jelas Sultan. Beberapa hari lalu, lanjut Ngarsa Dalem, panggilan akrab Sri Sultan Hamengku Buwono X, pemerintahannya juga sudah berhasil membangun pipa saluran air sepanjang 32 kilometer. Tentunya, pembangunan pipa saluran air itu belum bisa menjangkau seluruh warga Gunungkidul. Bangun Oleh karena itu, pada tahap kedua nanti Pemprov DIY akan segera membangun pipa saluran air dengan dana sebear Rp 7 miliar yang diambilkan dari APBD Pemprov DIY dan APBN. Pipa-pipa itu, lanjut Sultan, nantinya bakal disalurkan ke rumah-rumah penduduk. Namun pada tahap pertama ini, pengoperasian air sungai bawah tanah di Bribin baru bisa mencukupi warga yang ada di seputar Kecamatan Semanu, karena daerah lain belum ada saluran pipa airnya. Meski demikian Sultan berjanji akan segera membangun saluran pipa air, khususnya di daerah-daerah yang belum ada salurannya. Menurut dia, hingga kini yang sudah mendaftar agar rumahnya dipasang pipa air ada 32 ribu warga, sedangkan baru bisa dilayani baru 12 ribu warga. Dijelaskan Sultan, kapasitas mesin penyedotan air sungai bawah tanah di Bribin setiap detik mampu menyedot 80 liter air. Kebutuhan air tersebut, untuk sementara waktu baru bisa mencukupi wilayah Semanu. Wilayah yang lain, nantinya akan diambilkan melalui sungai bawah tanah di Seropan.(sgt-39a) Post Date : 13 Desember 2005 |