|
BANDUNG, (PR). Selambat-lambatnya Tahun 2007, penanganan sampah di Metropolitan Bandung harus dilakukan secara terpadu. Untuk itu, Pemprov Jabar bersama kabupaten/kota terkait harus menyiapkan lembaga korporasi yang dikelola oleh satu institusi. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, Agoes Widjanarko, saat ditemui "PR" usai penandatanganan serah terima alat berat sarana persampahan, di Basement Gedung Sate, Jln. Diponegoro Bandung, Kamis (24/8). Penandatanganan dilakukan Agoes dan Wakil Gubernur Jabar Nu'man Abdul Hakim. Selain itu, antara wagub dengan Wali Kota Sukabumi, Wakil Bupati Sumedang, Sekda Indramayu, dan Sekda Banjar. Menurut Agoes, penanganan sampah kota metropolitan yang dilakukan secara sendiri-sendiri, seringkali mengalami kesulitan dalam penyediaan lahannya. Sebab, kawasan perkotaan pada umumnya sudah terbangun. Untuk itu, perlu dilakukan kerja sama antardaerah dalam mengelola sampah secara regional. Guna mendukung pelaksanaannya, Direktorat Jenderal Cipta Karya Dep. PU, memberikan bantuan lima alat berat dan empat truk armroll dilengkapi dengan 12 kontainer. Bantuan tersebut diberikan kepada Kota Banjar, Kota Sukabumi, Kab. Indramayu, dan Kab. Sumedang. Sementara, Wakil Gubernur Jabar, Nu'man Abdul Hakim mengatakan, Pemprov Jabar akan memfasilitasi penanganan sampah regional di Metropolitan Bandung. Apalagi, sebelumnya, telah ada penandatanganan MoU yang dilakukan daerah-daerah di Metropolitan Bandung yang dikenal dengan GBWMC (Greater Bandung Waste Management Corporation).(A-136) Post Date : 25 Agustus 2006 |