JAKARTA--MI: Setiap hari, kawasan Jakarta Barat menghasilkan 6.490 meter kubik sampah rumah tangga serta industri. Dari jumlah tersebut, sampah yang terangkut ke tempat pembuangan akhir di Bantar Gebang hanya 5.563 meter kubik. Sedangkan itu sisanya, sebanyak 927 meter kubik tidak bisa diangkut, dan terpaksa menumpuk di tempat pembuangan sampah sementara yang ada di permukiman warga.
"Salah satu sebab sampah tak terangkut semua antara lain akibat keterbatasan jumlah truk dan gerobak pengangkut sampah," ungkap Kepala Suku Dinas kebersihan Jakarta Barat Amir Sagala, Senin (21/12).
Ia mengatakan, untuk voleme sampah yang dihasilkan, Jakarta Barat membutuhkan sedikitnya 200 truk sampah. Namun saat ini truk sampah yang tersedia hanya 170 truk sampah, itu pun tidak semuanya berfungsi karena masih banyak yang mengalami kerusakan. "Saya berharap akan ada penambahan jumlah truk pengangkut sampah," ujarnya.
Ia mengatakan, sepanjang 2009 pihaknya telah melakukan berbagai upaya penanganan sampah. Antara lain penambahan jumlah gerobak pengangkut sampah, dari semula 1.500 unit menjadi 1.704 unit. Selain itu perbaikan terhadap mobil-mobil truk pengangkut sampah yang rusak.
Menurut Sukarno, Wakil Wali Kota Jakarta Barat , permasalahan sampah di Jakarta Barat disebabkan karena berbagai hal. Salah satunya masih rendahnya kesadaran lingkungan masyarakat.
Hal itu terlihat saat Sudin Kebersihan melaksanakan Operasi Yustisi Kebersihan selama dua hari di terminal Kalideres beberapa hari lalu, puluhan orang berhasil dijaring. Hari pertama 30 orang berhasil dijaring, sedang hari kedua 18 orang berhasil dijaring. "Ini membuktikan kesadaran warga masih rendah," ujarnya. (Jui/OL-03)
Post Date : 21 Desember 2009
|
