Tabalong Banjir Ratusan Rumah Terendam

Sumber:Media Indonesia - 20 November 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
TANJUNG (Media): Lebih dari 300 rumah di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel), terendam banjir setinggi 1 meter akibat meluapnya Sungai Tabalong Kiwa.

Rumah-rumah yang terkena banjir berada di Kecamatan Tanjung karena lokasinya dekat aliran sungai. Bencana itu diperkirakan akan meluas karena curah hujan di bagian hulu sungai yang berada di Pegunungan Meratus masih tinggi.

Meski banjir melanda wilayah itu sejak Minggu (18/11), warga tidak mengungsi. Mereka bertahan di rumah masing-masing yang umumnya memiliki dua lantai. Sedangkan transportasi untuk aktivitas sehari-hari mereka menggunakan perahu.

Pemerintah kabupaten (pemkab) setempat juga belum memberikan bantuan kepada korban banjir karena bencana dinilai belum mengkhawatirkan.

Sekretaris Satuan Pelaksana Penanganan Bencana (Saltak PB) Kabupaten Tabalong Marzuki Hakim mengatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai peralatan penanganan bencana dan tanggap darurat apabila banjir semakin parah. ''Banjir mulai terjadi di wilayah Tabalong, terutama pada permukiman warga di dataran rendah dan bantaran sungai,'' katanya, kemarin.

Dia juga mengatakan hampir setiap tahun wilayahnya dilanda banjir. Dari 12 kecamatan yang ada di kabupaten itu, tujuh di antaranya rawan banjir, yaitu Kecamatan Muara Uya, Haruai, Tanjung, Tanta, Kelua, Muara Harus, dan Kecamatan Pugaan. Wilayah itu selain terendam luapan Sungai Tabalong Kiwa, juga dua sungai besar lainnya yaitu Sungai Tabalong Kanan dan Jaheng.

Sekretaris Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satkorlak PB) Kalsel Fakhruddin mengatakan Gubernur Kalsel telah melayangkan surat imbauan kepada seluruh kabupaten/kota untuk mewaspadai ancaman banjir. ''Kalsel merupakan salah satu daerah rawan banjir sehingga semua daerah diminta waspada,'' ujarnya.

Antisipasi banjir dan longsor juga diinstruksikan Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Teras Narang kepada 14 bupati/wali kota di provinsi itu. Menurut gubernur, antisipasi harus dilakukan karena data Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kalteng menyebutkan akhir tahun ini hingga awal 2008 curah hujan di Kalteng tinggi. Kondisi itu memungkinkan terjadinya banjir dan longsor.

Musi Banyuasin

Di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, banjir mulai menggenangi 11 desa yang berada di Kecamatan Sangadesa. Bencana terjadi akibat meluapnya Sungai Musi setelah wilayah itu diguyur hujan dua pekan terakhir. Sebanyak 11 desa yang terkena banjir adalah Desa Kemang, Ngulak I, Ngulak II, Ngulak III, Ngunang, Nganti, Jut I, Jut II, Terusan, Air Balui, dan Desa Penggage.

Sementara itu, ratusan korban banjir di Desa Penyaguhan dan Desa Belimbing, Kecamatan Batang Gangsal, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, mulai terserang infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan gatal. Mereka terkena banjir pekan lalu akibat meluapnya Sungai Batang Gangsal.

Dari Bandung dilaporkan, 286 hektare (ha) tanaman padi di Jawa Barat (Jabar) terendam banjir, 6 ha di antaranya gagal panen. Selain itu, ribuan ha lainnya kini juga terancam banjir.

Kepala Bagian Humas Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Jabar Yugo Lelono, kemarin, mengatakan lahan yang terkena banjir diperkirakan bertambah karena beberapa kabupaten/kota belum melapor.

Di sisi lain, bencana longsor dan banjir mengancam beberapa daerah di Jawa Timur (Jatim). Menurut Kepala Seksi Pemetaan dan Konservasi Dinas Energi Sumber Daya Mineral Jatim Supardan, 21 daerah yang rawan longsor dikelilingi pegunungan, di antaranya Kabupaten Blitar, Malang, Trenggalek, Probolinggo, Tulungagung, Madiun, dan sebagian Kabupaten Banyuwangi.

Sedangkan yang rawan banjir adalah Kabupaten Ngawi, Magetan, Madiun, Nganjuk, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Kediri, Jombang, Mojokerto, Tulungagung, Blitar, Lumajang, Pasuruan, Probolinggo, Jember, Situbondo, Bondowoso, sebagian Banyuwangi, Kota Malang, dan Kota Batu.

Longsor di Pemalang, Jawa Tengah, mengakibatkan sedikitnya 40 rumah retak sehingga 45 keluarga yang terdiri dari 139 jiwa harus direlokasi. Lokasi longsor berada di Desa Simpur, Kecamatan Watukumpul. (DY/SS/AY/RK/EM/SG/FL/AS/PO/*/*/N-1).



Post Date : 20 November 2007