Susahnya Membuang Sampah

Sumber:Media Indonesia - 03 Mei 2007
Kategori:Sampah Jakarta
Memperingati Hari Bumi yang jatuh pada Minggu, 22 April 2007 lalu, banyak kalangan melakukan kegiatan-kegiatan yang dianggap bisa menyelamatkan Bumi yang usianya sudah sekitar jutaan tahun ini. Beberapa kalangan mulai menunjukkan sikap pedulinya terhadap kelangsungan Bumi tercinta kita ini. Banyak hal dilakukan untuk semakin menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Namun, tampaknya usaha itu belum begitu ampuh. Kita masih menemukan banyak orang yang kurang atau belum peduli akan pentingnya menjaga lingkungan. Padahal, kalau dipikir-pikir, kalau bukan kita, sebagai penghuni tetap Bumi, siapa lagi yang akan peduli terhadap kelangsungan Bumi ini?

Banyak contoh yang bisa diambil untuk menunjukkan ketidakpedulian manusia untuk menjaga lingkungan. Salah satunya adalah perilaku malas membuang sampah pada tempatnya. Perilaku yang sangat tidak terpuji ini masih banyak dianut oleh masyarakat kita.

Berbagai alasan dibuat untuk membela diri. Sedikitnya tempat sampah dijadikan salah satu alasan untuk membuang sampah sembarangan. Padahal, kalau kita memang niat untuk membuang sampah pada tempatnya, kita pasti mencari cara yang logis untuk mewujudkan niat itu. Kita bisa menyimpan atau memegang sampah itu sementara, untuk kemudian dibuang ke tempatnya.

Selain itu, ada sebagian orang merasa bahwa sebagian besar orang tidak membuang sampah pada tempatnya, jadi buang sampah pada tempatnya akan sia-sia saja. Mereka berpikir tidak ada gunanya membuang sampah pada tempatnya ketika sebagian besar orang membuang sampah sembarangan. Hal itu dijadikan alasan untuk membuang sampah sembarangan sehingga semakin sedikit orang yang peduli tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa membuang sampah sembarangan hanya akan membawa kerugian bagi seluruh kalangan. Selain membuat pemandangan yang tidak indah, dampak utama dari membuang sampah sembarangan bisa menimbulkan banjir.

Bagi sebagian besar warga Jakarta dan sekitarnya pasti sudah merasakan dampak utama dari bahayanya membuang sampah sembarangan. Sejak Kamis, 1 Februari 2007, hujan deras mengguyur Jakarta tanpa henti hingga Jumat, 2 Februari 2007. Akibatnya, 70% Kota Jakarta dan kota-kota di sekitarnya seperti Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bogor, tergenang banjir dengan beragam ketinggian dari 50 sentimeter sampai 5 meter. Hujan juga menyebabkan luapan air di pintu-pintu air penting di Jakarta, seperti Pintu Air Manggarai, Karet, atau Katulampa Bogor. Banjir tahun ini merupakan banjir terburuk yang pernah dialami Jakarta, bahkan lebih buruk dari banjir besar yang melanda Jakarta pada 2002.

Banjir tahunan yang dijadikan hal yang biasa sebenarnya bisa dicegah apabila ada kepedulian, sedikit saja, dari kita untuk tidak membuang sampah sembarangan. Jika tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi rasa kepedulian kita dimunculkan? Kita tidak harus menunggu sampai seluruh wilayah di Indonesia tenggelam akibat banjir, kan?

Oleh karena itu, ini adalah waktu yang tepat bagi kita semua untuk menumbuhkan rasa peduli kita dalam menjaga lingkungan. Bumi ini sudah begitu baik menyediakan segala kebutuhan kita. Kita, sebagai pemakai dan penghuni tetap seharusnya tidak semakin merusak Bumi.

Dimulai dari hal yang kecil, namun dampaknya sangat besar, seperti membuang sampah pada tempatnya, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi kita semua.

Marantina Saragi Napitu, Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Jatinangor



Post Date : 03 Mei 2007