SURAKARTA - Daya tampung tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Putri Cempo, Mojosongo, semakin berkurang. Selama ini, sampah hanya sekadar ditumpuk sehingga menggunung. Atau, sampah-sampah dibuang ke lahan kosong dari total 17 hektare lahan yang ada. Mengetahui hal itu, muncul keinginan membangun TPA yang baru.
"Provinsi berencana membuat tempat terpadu, yang bisa digunakan oleh beberapa kabupaten," kata Bambang Wijayani, Kepala Subbidang Pengembangan Kapasitas Badan Lingkungan Hidup Surakarta, kemarin. Rencananya, TPA itu dibangun di Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, dengan luas 60 hektare.
Menurut Bambang, lahan di tempat itu memenuhi syarat, karena termasuk tanah tandus, luas, dan mudah dijangkau dari daerah sekitar. Direncanakan, tempat itu bisa menampung sampah dari Kecamatan Kartasura dan Grogol (Sukoharjo), Colomadu, Palur, Kebakkramat, Gondangrejo (Karanganyar), Ngempak (Boyolali), Kalijambe (Sragen), dan seluruh Surakarta.
Bambang juga mengatakan program itu menjadi kewenangan provinsi, termasuk bagaimana teknis pembangunannya, kontribusi daerah, dan pengelolaannya. "Yang jelas, pembangunan akan dimulai pada 2012," tuturnya. Sampah itu nantinya akan dikelola secara modern, tidak langsung dibuang, dan ditempatkan di tempat kedap air, lalu ditutup tanah. "Itu untuk membuat pupuk organik," ujar Bambang.
Sambil menunggu rencana itu terealisasi, Bambang mengembangkan pengelolaan sampah mandiri. Caranya, masyarakat diminta memilah sampah organik, plastik, kertas, dan logam. Sampah organik diolah menjadi pupuk, plastik untuk kerajinan, sedangkan sampah lainnya dijual ke industri.
"Kami baru mengembangkannya di lima wilayah," kata Bambang. Yakni Sangkrah, Pajang, Serengan, Banyuanyar, dan Mojosongo. Sementara ini, kata dia, baru di Mojosongo yang berhasil. Setiap kelurahan mendapat bantuan 30-40 alat komposter untuk mengolah sampah menjadi pupuk organik.
Bambang berharap, sampah rumah tangga akan berkurang, sehingga yang dibuang ke TPA hanya sampah-sampah dari pasar, pusat perbelanjaan, dan jalan. Setiap hari, ada sekitar 265 ton sampah di Surakarta. Sebanyak 225 ton di antaranya adalah sampah rumah tangga. UKKY PRIMARTANTYO
Post Date : 25 Juni 2009
|