SURABAYA (SI) – Kabar gembira bagi warga Kota Surabaya.Sebagai kota metropolitan, Surabaya akan mendapat jatah air bersih sebanyak 1.000 m3 per detik dari mata air Umbulan,Desa Kedungrejo dan Desa Umbulan Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan.
Jatah air akan berlaku setelah pembangunan saluran transmisi yang dimulai 2010 ini tuntas. “Pembagian ini harus dilakukan provinsi karena sumber air Umbulan lintas kabupaten.Debit Umbulan sekarang tak lebih dari 5.000 m3 per detik.” ”Padahal dulu debitnya mencapai 6.000 m3 per detik,”kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Jatim Budi Susilo kemarin.
Menurut dia, penurunan debit air dari tahun ke tahun dikhawatirkan mempengaruhi rencana eksploitasi air antarkota/kabupaten, bersamaan selesainya pembangunan saluran distribusi hingga ke Gresik sepanjang 92 km. “Penurunan debit karena perilaku manusia, hutan ditebangi. Selain itu pemprov melalui surat gubernur juga melarang bupati/wali kota Pasuruan dan Probolinggo mengeluarkan izin pemanfaatan air bawah tanah sekitar Umbulan karena sumbernya sama, di Umbulan.
Perusahaan itu biasanya nakal,menyedot air melebihi kapasitas yang ditentukan,” tandasnya. Dia menegaskan, beragam langkah sudah ditempuh untuk mengimbangi besarnya anggaran pusat yang akan dikucurkan ke Jatim. Anggaran dari pusat itu untuk membangun transmisi air mulai akhir semester pertama tahun ini. ”Seperti rencana semula, total investasi yang diperlukan untuk pembangunan transmisi sekitar Rp1,5 triliun.Pusat akan membantu anggaran Rp750-900 miliar.
Pertengahan tahun baru akan turun. Biasanya turunnya separuh dulu,” urai pejabat berkacamata minus ini. Budi menambahkan, dari total kebutuhan investasi, persentase terbesar tetap akan ditanggung pemerintah. ”Pusat menargetkan pembangunan transmisi selesai tiga tahun ke depan, tapi pemprov menyanggupi dua tahun. Air Umbulan ini nantinya siap minum, hanya dengan sedikit memproses, seperti air mineral (menyebut sebuah merek) itu lho,”katanya.
Setelah transmisi selesai dibangun dan dioperasikan,masih kata Budi,sedikitnya 1,6-1,8 juta penduduk di Kota/Kabupaten Pasuruan, Sidoarjo,Surabaya dan Gresik akan mencecap segarnya air Umbulan. ”Ini proyek pendistribusian air bersih terbesar ke dua di Jatim.Sebelumnya warga Pulau Gili Ketapang Kabupaten Probolinggo juga teraliri air bersih dari Probolinggo seharga Rp7.500/m3.
Salurannya lewat bawah tanah,”bebernya. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya,Tri Rismaharini belum bisa dikonfirmasi atas jatah air bersih tersebut. Namun sebelumnya Walikota Surabaya, Bambang DH berencana untuk memperbanyak sambungan air bersih bagi masyarakat pinggiran.
Di antaranya Benowo, Pakal dan Tandes. Ini lantaran sejumlah kawasan tersebut belum teraliri air PDAM secara maksimal. Dan harus menunggu pasokan dari sumber Karangpilang III. ”Kalau Karangpilang III selesai, maka akan kami alirkan ke daerah pinggiran.Sehingga target 80% seperti yang disyaratkan pemerintah pusat terpenuhi,”tandasnya.
Wakil Gubernur Saifullah Yusuf menambahkan,paket pengerjaan transmisi termasuk penggantian pipa-pipa peninggalan Belanda yang bocor. ”Peran PDAM kabupaten/ kota menyediakan fasilitas sambungan rumah,”terangnya. (soeprayitno/ihya’ ulumuddin)
Post Date : 21 Januari 2010
|