BANDUNG, (PR).- Sekitar 80.000 pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung tidak menerima aliran air bersih sampai tiga hari ke depan. Gangguan itu disebabkan bak penyadap PDAM yang berada di Cikalong, Kec. Banjaran, Kab. Bandung tersumbat dua batang pohon kayu putih yang tumbang akibat banjir bandang, Kamis (18/2) malam.
Dirut PDAM Kota Bandung Jaja Soetardja menjelaskan, banjir bandang membuat pohon, lumpur dan sampah menyumbat saluran selebar 85 cm yang mengalirkan air baku sebelum masuk pipa transmisi menuju instalasi pengolahan di Jln. Badaksinga, Kota Bandung. Akibatnya, aliran air untuk 80.000 pelanggan di sebagian wilayah Bandung tengah- selatan, timur, dan barat terganggu.
Wilayah pelayanan PDAM di Bandung tengah-selatan meliputi Jln. Merdeka, Wastukancana, Braga, Cicendo, Otto Iskandardinata, Buahbatu, daerah Parakan, Cibaduyut, Kopo, Dewi Sartika, Pasirsalam, dan Moh. Toha. Wilayah Bandung timur meliputi Jln. A.H. Nasution, Cicaheum, Antapani, P.H.H. Mustopa, A. Yani, Kiaracondong, Supratman, Kosambi, Burangrang, Gatot Subroto, Turangga, Soekarno-Hatta, Ciwastra, Margahayu Raya. Sementara itu, Bandung barat meliputi Jln. Astanaanyar, Pagarsih, Babakan Ciparay, Babakan Tarogong, Suryani, dan Sudirman.
”Kejadiannya kemarin (Kamis, 18/2) malam, tetapi baru kami perbaiki hari ini (Jumat, 19/2). Kemarin, airnya masih tinggi. Mudah-mudahan besok sore (hari ini - red.) bisa selesai. Sekarang perbaikannya sudah sekitar 40 persen,” kata Jaja saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jumat (19/2).
Ia mengatakan, perbaikan tidak bisa menggunakan alat berat. Petugas harus memotong batang pohon itu menjadi bagian-bagian yang kecil sehingga bisa diangkat. Selain pohon, petugas harus menyingkirkan sampah dan lumpur-lumpur yang ikut masuk bersama banjir bandang. Sekitar tiga puluh petugas dari PDAM Kota Bandung diturunkan ke lapangan.
Jaja menambahkan, bagi pelanggan yang memerlukan air bersih dapat menghubungi Kantor Layanan Air Tangki PDAM Kota Bandung, Jln. Surapati No. 67, Bandung telf. 022-2507993.
Mohon maaf
Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda menyampaikan permintaan maaf kepada para pelanggan PDAM. ”Saya mohon maaf kepada warga Kota Bandung yang terganggu pelayanan air bersihnya,” katanya.
Tidak adanya air baku juga berdampak bagi petugas pemadam kebakaran Kota Bandung. Hidran-hidran menjadi tidak terisi karena airnya dialihkan sebagai cadangan untuk mencukupi kebutuhan warga.
”Namun, karena sudah ada kesepakatan dengan para pengelola kolam renang, bila diperlukan, kami akan menggunakan air yang ada di kolam renang,” kata Kepala Dinas Kebakaran Kota Bandung Prijo Soebandono. Alternatif lain adalah menggunakan air sungai. (A-170)
Post Date : 20 Februari 2010
|
