Sungai Winong Meluap Rendam Ratusan Rumah

Sumber:Pikiran Rakyat - 14 Mei 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

SUMBER, (PR).- Ratusan rumah di Kecamatan Jamblang dan Suranenggala Kabupaten Cirebon terendam banjir, Kamis (13/5). Selain rumah, banjir menggenangi pula sejumlah penggilingan padi dan tempat penyimpanan gabah serta beras. Banjir itu disebabkan Sungai Winong yang melintas di daerah itu tiba-tiba meluap, setelah turun hujan deras.

Berdasarkan informasi yang dihimpun menjelaskan, ratusan rumah warga yang terendam banjir antara ketinggian tiga puluh hingga lima puluh centi meter terdapat di Dusun Pagertoya, Desa Suranenggala Kulon, Kec. Suranenggala. Sementara di Desa Bakung Lor, Kec. Jamblang, banjir sempat menggenangi sejumlah penggilingan padi serta tempat penyimpanan beras dan gabah.

Kendati tidak ada laporan korban jiwa, tetapi kerugian akibat banjir diperkirakan bisa mencapai ratusan juta rupiah. "Di dusun Pagertoya, Desa Suranenggala Kulon ini, rumah warga yang terendam tiga ratus unit lebih," kata Rosad, Kepala Dusun Pagertoya.

Ia menjelaskan, air yang melimpas di rumah-rumah warga tersebut dikarenakan kiriman dari sejumlah desa di tiga kecamatan yaitu Klangenan, Jamblang, dan Panguragan. Air sungai tersebut meluap, karena pintu air di bendungan Cibanteng yang tak jauh dengan perumahan warga, sehingga tidak bisa membuang air kiriman secara cepat.

Persoalan banjir yang telah menjadi langganan masyarakat di Dusun Pagertoya, sebetulnya sudah disampaikan kepada pemerintah melalui aparat desa setempat yaitu dengan cara memperbaiki bendungan Cibanteng. Namun, hingga kini belum ditindaklanjuti.

Ia mengakui, air yang masuk ke perkampungan penduduk susah untuk keluar, karena permukaan air sungai yang lebih tinggi. Jika terjadi banjir air baru bisa surut, setelah berhari-hari.

Sementara itu, Raswida (46), salah seorang warga di Blok Pagertoya mengatakan, banjir akibat meluapnya Sungai Winong dan anak sungainya itu mulai menggenangi rumahnya sejak Rabu (12/5) malam lalu, setelah terjadi hujan lebat.

Tumisa (35), warga lainnya mengaku sempat panik, karena air naik dengan cepat dan arusnya cukup deras. "Kami tidak sempat untuk mengevakuasi barang-barang, seperti perabot rumah tangga, elektronik, dan beras," katanya.

Tertimpa pohon


Sementara itu, di Kab. Majalengka, satu angkutan kota jurusan Majalengka-Kadipaten tertimpa pohon asem berdiameter sekitar delapan puluh sentimeter di ruas jalan Majalengka-Kadipaten, tepatnya di Desa Jatipamor, Kec. Payingkiran, Rabu (12/5).

Sopir angkot Rohman (24) warga RT 09 RW 03, Blok Ngalambang, Kampung Babakansinom, Desa Babakananyar, Kec. Kadipaten mengalami luka-luka karena terjepit badan kendaran akibat mobilnya tertimpa pohon. Sementara Awang (52), penumpang yang duduk di pinggir sopir selamat.

Akibat pohon tumbang ke tengah jalan, arus lalu lintas Majalengka-Kadipaten pun sempat terganggu sekitar empat jam lebih. Selain itu, jaringan listrik ke beberapa wilayah sempat mati hingga larut malam.

Menurut keterangan beberapa warga Deni (32) dan Dian (25) yang rumahnya berada dekat dengan lokasi kejadian, pohon asem yang menimpa angkot tersebut terjadi sekitar 20.40 WIB setelah hujan mulai reda.

"Saat kejadian kami sedang berada di dalam rumah, tiba-tiba mendengar suara pohon roboh sangat keras sekali. Begitu dilihat, ternyata benar pohon tumbang itu menimpa kendaraan," ujar Deni.

Kapolsek Panyingkiran Ajun Komisaris Wagino, ditemui di lokasi kejadian menjelaskan, kedua korban selamat hanya mengalami luka ringan dan tekanan hingga tak sadarkan diri. (A-146/C-29)



Post Date : 14 Mei 2010