|
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Siak Pekanbaru, Riau, diminta tidak mengolah air yang diambil dari aliran Sungai Siak menyusul pencemaran yang telah menimpa sungai tersebut akibat limpahan limbah dalam skala besar, baik limbah industri maupun rumah tangga. Perusahaan air minum tersebut telah diperingatkan sejak delapan tahun lalu untuk menghentikan operasi mereka di Sungai Siak, tetapi hingga sekarang masih tetap mengolah air dari aliran sungai yang tercemar itu. Direktur Rona Lingkungan dari Universitas Riau Tengku Ariful Amri mengungkapkan itu di Pekanbaru, Jumat (2/7). Ariful menegaskan, pihaknya telah menyampaikan imbauan kepada PDAM Tirta Siak Pekanbaru agar menghentikan operasi pengolahan air minum dari Sungai Siak yang tercemar. Imbauan itu dilakukan mengingat kondisi fisik, kimiawi, dan bakteriologi air sungai tersebut dinilai sangat tidak layak untuk dikonsumsi. "Semua aspek yang dipersyaratkan untuk sebuah produk air minum sama sekali tidak terpenuhi oleh air dari Sungai Siak. Secara fisik airnya masih berwarna dan berbau, sementara secara kimiawi keasamannya tidak seimbang. Sedangkan secara bakteriologi airnya masih mengandung bakteri-bakteri patogen dalam jumlah besar sehingga membahayakan kesehatan manusia," ujarnya. Teknologi baru Ariful menyebutkan, air Sungai Siak sebenarnya masih bisa dikonsumsi kalau saja PDAM Tirta Siak mengoperasikan mesin-mesin pengolahan air minum yang memiliki teknologi terbaru yang mampu mengeliminasi semua gangguan fisik, kimiawi, dan bakteorologi pada air Sungai Siak. "Teknologi yang digunakan oleh PDAM Tirta Siak saat ini hanya mampu membunuh bakteri patogen saja, sedangkan untuk menetralkan keseimbangan asam dan aspek fisiknya belum mampu karena teknologi yang digunakan adalah teknologi lama, yakni teknologi tahun 1974," ungkap Ariful. Direktur Utama PDAM Tirta Siak Pekanbaru Indra Gani mengemukakan, pihaknya menyadari bahwa pelanggan telah mendapatkan pasokan air olahan yang mulai berubah warna menjadi merah. Akan tetapi, perubahan warna pada air yang diproduksi oleh PDAM Tirta Siak bukan disebabkan kondisi air yang tidak layak diminum sejak awal pengolahan, namun terjadi akibat kandungan karat yang dialami dari jaringan pipa yang sudah mulai tua. "Pada saat diolah di tangki pengolahan kondisi airnya sangat layak untuk diminum dan itu ditetapkan melalui sertifikat dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru," kilah Indra. (oin) Post Date : 03 Juli 2004 |