Sungai Siak Meluap 500 Rumah Tergenang

HUJAN deras yang mengguyur Kota Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau, siang hingga sore kemarin mengakibatkan luapan air di Sungai Indragiri kian menjadi-jadi.

 

Sebagaimana dilaporkan Metrotvnews.com, beberapa bagian Kota Tembilahan terendam air hingga 1 meter. Banjir telah menggenangi peru mah an penduduk sejak lima hari lalu dan tidak kunjung surut.

 

Sementara itu, luapan Sungai Siak telah merendam sekitar 500 rumah, beberapa sekolah, dan jalan di Kecamatan Rumbai, Tenayan Raya, dan Lima Puluh. Banyak warga mendirikan tenda di ketinggian menunggu air setinggi 50 sentimeter itu surut.

 

Daerah lain di Riau yang juga di terjang banjir ialah Rokan Hilir, Ro kan Hulu, Kuantan Singingi, Pela lawan, Pekanbaru, Dumai, dan In dragiri Hulu.

 

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Syamsurizal, pemprov akan memberikan bantuan setelah berkoordinasi dengan setiap pemkot.

 

Di Aceh, banjir juga menggenangi 200 ha tanaman padi berumur dua bulan di Desa Seuneubok Jaya, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan, hingga terancam puso.

 

Camat Trumon Isa Ansari berharap tidak ada banjir susulan sehingga petani bisa menanami kembali lahan persawahan mereka. Sejumlah petani meminta pemerintah mem bantu bibit dan pupuk mengingat mereka sudah kehabisan dana untuk mengolah lahan.

 

Dari pantauan Media Indonesia di Sekip Bendung, Kecamatan Sekip Ra ya, Palembang, luapan air Sungai Bendung merambah ke permukiman penduduk setinggi 80 cm.

 

Warga Sekip Firdaus menuturkan air menerjang kemarin sekitar pukul 01.00 WIB. “Alat penahan air di su ngai tidak berfungsi,” keluh Firdaus.

 

Walhi Sumsel menilai banjir di Ko ta Palembang serta Sumsel merupakan akumulasi krisis lingkungan karena berkurangnya penyangga air di sembilan anak Sungai Musi.

 

Menurut Kadiv Organisasi Walhi Sumsel Hadi Jatmiko, kini kiriman air dari seluruh anak Sungai Musi selalu menggenangi sebagian wilayah Kota Palembang sebelum masuk ke sungai induk. (BG/MI/SU/X-15)