|
Palembang, Kompas - Sungai Musi di Palembang, Sumatera Selatan, kembali meluap dua hari ini dan merendam puluhan rumah warga di tepian sungai. Diperkirakan, luapan akan semakin tinggi jika hujan deras turun dan secara bersamaan air laut di Selat Bangka juga pasang. Pemantauan Kompas, Selasa (28/2), menunjukkan, puluhan rumah panggung di Kelurahan Kramasan, Kecamatan Kertapati, dan Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Gandus, mulai kebanjiran. Sebagian besar rumah panggung kayu terendam air pada lantai bawah dan sebagian lantai atas rumah ikut kemasukan air. Lahan persawahan lebak juga tergenangi air sehingga berubah menjadi rawa yang luas. Sungai Musi meluap akibat hujan yang terus turun setiap hari. Luapan air dibawa ke perkampungan oleh anak-anak sungai yang ada di Palembang. Air juga membawa sampah yang mengotori kawasan di tepi sungai. Meski air sungai meluap, aktivitas keseharian warga tetap normal sebagaimana biasa. Masyarakat mengamankan barang- barang elektronik dan barang berharga di lantai atas atau di rumah keluarga yang tidak terendam. Mereka umumnya sudah terbiasa dengan banjir tahunan. Untuk menghindari banjir, sejumlah warga yang tinggal di tepian Sungai Musi berusaha membangun rumah panggung yang lebih tinggi lagi. Namun, mereka masih sangsi apakah bisa tetap bertahan ketika luapan air memuncak disertai hujan deras. Kalau luapan air sungai masih kecil, kami sudah terbiasa. Biasanya air naik pada sore hari dan menurun lagi pada pagi harinya. Tetapi, kalau sudah naik sampai beberapa meter, kami terpaksa akan mengungsi, kata Umar (40), warga Kelurahan Kramasan. Tahun 2005 banjir terjadi dua kali dan lebih besar. Banjir pertama terjadi pada pertengahan hingga awal Februari, mengakibatkan 16.678 hektar sawah puso. Banjir kedua terjadi pada April, menyebabkan 9.566 hektar padi puso. (iam) Post Date : 01 Maret 2006 |